Jakarta (ANTARA News) - Polisi akan menerapkan pengalihan arus jika kepadatan lalu lintas di jalan protokol di Jakarta bertambah. Anggota Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya Briptu Polisi Masrully, kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menerapkan penutupan jalan di berbagai ruas jalan protokol dan dialihkan ke jalan-jalan alternatif di sekitar jalan protokol tersebut. "Jika kendaraan sudah padat kita akan lakukan pengalihan jalan," kata Masrully. Hingga pukul 21..00 WIB ini, jalan protokol yang ditutup adalah sekitar jalan Monas. Penutupan ini karena berbagai ruas jalan di DKI Jakarta sudah mulai padat merayap dipenuhi oleh warga DKI Jakarta dan sekitarnya. "Jalan-jalan mulai padat merayap, terutama di pusat-pusat perayaan pergantian tahun," kata Rully. Berdasarkan pantuan ANTARA News, ribuan warga DKI Jakarta dan sekitarnya mulai memadati daerah sekitar Monomen Nasional (Monas) dan sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka kebanyakan warga yang datang menggunakan roda dua sebagai alat transportasi roda dua sebagai alat transportasinya, karena menghindari macet. Para pengendara motor yang datang sejak sore ini berusaha parkir di sepanjang jalan sekitar Monas dan Bundaran HI, namun petugas Polisi di lapangan segera menyuruh pengendara ini untuk segera melanjutkan perjalanannya. Tidak hanya para pengunjung saja, para pedagang juga sudah memenuhi dua tempat tersebut. Berdasarkan pantauan, sejak sore hari, seperti pedagang terompet dan makanan sudah memarkir dagangannya di sekitar HI dan Monas. Selain Jakarta Pusat, beberapa tempat pusat perayaan malam tahun baru, seperti Taman Impian Jaya Ancol (Ancol) dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah dipadati oleh pengunjung. "Jalan ke Ancol sudah macet total, karena sebagai salah pusat perayaan tahun baru," kata Rully. Berdasarkan pantuan TMC di lapangan, Semua pintu masuk Ancol dipenuhi warga sehingga menimbulkan kemacetan yang panjang. Hampir semua jalan akses ke Ancol macet, Jl Martadinata, Jakarta Utara yang menghubungkan pintu masuk sebelah timur, dimana lalulintas tampak padat merayap, begitu juga dari arah PasarSenen (Jalan Gunungsahari) juga mengalami hal yang serupa. Pejalan kaki, sepeda motor, dan mobil berebut menggunakan badan jalan yang lebarnya terbatas. Laju kendaraan jadi tidak lebih cepat dibanding gerak pejalan kaki. Di dalam Ancol sendiri kendaraan yang di parkir telah memenuhi ruas jalan. Warga yang hendak menuju pantai Ancol dan Karnaval terpaksa berjalan kaki. Sedangkan di TMII juga mengalami hal serupa, yaitu kemacetan di pintu-pintu masuk dan Polisi berusaha mengalihkan arus lalu lintas untuk menghindari kemacetan yang lebih parah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008