Jayapura (ANTARA) - Tim evakuasi yang bertugas mengevakuasi jasad korban helikopter Mil Mi-17 yang ditemukan di kawasan Pegunungan Mandala, Jumat siang berhasil tiba di lokasi setelah berjalan kaki.

Memang sudah ada laporan tim yang berjumlah 30 orang sudah berhasil menyisiri kawasan itu hingga tiba di lokasi dimana puing-puing helikopter berada.

“Mudah-mudahan Sabtu (15/2) cuaca mendukung sehingga evakuasi dapat dilakukan karena faktor utama adalah cuaca,” kata Komandan Korem 172/PWY Kolonel Infantri Binsar Sianipar kepada ANTARA.

Dikatakannya, untuk mencapai lokasi tim terpaksa berjalan dengan mengitari kawasan itu hingga tiba di punggung gunung.

Anggota sudah melihat posisi dan keberadaan helikopter dan setelah tiba dilokasi akan langsung melakukan evakuasi, kata Sianipar seraya menambahkan, setelah tiba di lokasi tim akan mengangkutnya ke lokasi dimana helikopter akan mendarat.

Untuk mencapai lokasi yang ditentukan tim harus menuruni tebing yang berada di ketinggian sekitar 10.000 feet sehingga heli bisa mendarat, kata Sianipar.

"Diakui, bila sudah berhasil dievakuasi akan dibawa ke Jayapura. Untuk mengevakuasi korban Mi-17, Kodam XVII/Cenderawasih mengerahkan lima helikopter, dua diantaranya milik sipil," kata Sianipar.

Helikopter Mi-17 dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani sejak 28 Juni 2019 dengan membawa 12 penumpang termasuk lima anggota pamtas dari Yonif 725/WRG.

Baca juga: Helikopter jatuh di Paniai, pilot tewas

Baca juga: Warga Magetan, salah satu korban Helikopter M 17 di Papua

Baca juga: Puing helikopter Mil Mi-17 ditemukan di Pegunungan Kowr Papua

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020