Raja Saudi dan Utusan AS Bahas Perdamaian Timur Tengah
Senin, 2 Februari 2009 07:56 WIB
Riyadh, (ANTARA News) - Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz dan utusan khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell mengadakan pembicaraan Ahad mengenai kemajuan dalam masalah Palestina dan proses perdamaian di wilayah tersebut.
Menurut kantor berita resmi Arab Saudi, SPA, Raja Abdullah dan Mitchell menegaskan pentingnya peningkatan upaya internasional guna mencapai penyelesaian yang adil dan menyeluruh untuk menjamin bahwa rakyat Palestina dapat mendirikan negara merdeka mereka sendiri.
Pada hari yang sama, Mitchell juga menyampaikan surat dari Presiden AS Barack Obama kepada Ekmeleddin Ihsanoglu, Sekretaris Jenderal Organisasi Kongerensi Islam )OKI), yang mewakili 1,5 miliar orang Muslim di 57 negara.
Dalam surat itu, Obama mengatakan ia bersedia bekerja sama dengan Sekretaris Jenderal OKI tersebut guna meningkatkan kerja sama dan memperbaiki hubungan baik antara Amerika Serikat dan OKI.
Obama juga menyampaikan keyakinannya bahwa kedua pihak dapat bekerja sama dalam semangat perdamaian dan persahabatan guna membangun dunia yang lebih aman dalam empat tahun ke depan.
Menurut siaran pers yang dikeluarkan OKI, Ihsanoglu menulis surat terbuka kepada Obama sebelum pelantikannya, dan mengatakan, "Kami dengan hangat menyambut baik keinginan yang anda sampaikan guna memberi perhatian besar di negara Muslim segera setelah anda memangku jabatan presiden dan berharap itu akan menandai awal dari dialog yang lebih memberi hasil dan lebih baik antara Barat dan dunia Muslim."
Arab Saudi adalah tahap terakhir kunjungan utusan AS tersebut ke Timur Tengah, yang juga meliputi Mesir, Jordania, Israel dan Tepi Barat Sungai Jordan dalam kerangka kerja upaya pemerintah baru AS pimpinan Obama guna menstabilkan gencatan senjata di Jalur Gaza dan mengaktifkan proses perdamaian di wilayah tersebut.
Sementara itu, situasi di Jalur Gaza kembali menghangat setelah beberapa peluru mortir dan roket rakitan, Ahad, ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel, dan Israel membalas dengan menyerang satu stasiun polisi milik HAMAS di Jalur Gaza.(*)
Di mata manusia duniawi Yahudi \\\'laknatullah\\\', namun apa mau dikata bila ternyata di mata Allah mereka Yahudi Rahmatullah.
Manusia berkehendak tapi Allah jua yg menentukan, subhahanallah.
00BalasLaporkanHapus
7 Februari 2009
Tuh tahu muslim didunia ini ada 1,5 Miliar, dibanding Yahudi Laknatullah yang hanya 7,28 juta.
Kalau jumlah itu mengembargo ekonomi AS apa ngak kelimpungan tuh.
Abu Dzar Al Ghifari,
Ente ga tau pepatah; kecil2 cabe rawit ya?
Tuh sejarah nabi Daud yg bertubuh kecil meng-K.O. goliath Filistine, sama dgn sekarang ini, tau kan?
00BalasLaporkanHapus
6 Februari 2009
Bodoh... apa yang dilakukan oleh para pemimpin Islam itu (Saudi). Mereka lebih memilih orang-orang kafir laknatullah sebagai teman, dan menaruh prasangka buruk terhadap saudara mereka sendiri.
00BalasLaporkanHapus
5 Februari 2009
kalo emang mau nyatui timur tengah ga usah beda-bedain agama dan jangan n jangan m\\\'anggap agamanya itu plg benar.yang penting itu doa dan tindakan yg benar bkn hny jd kambing hitam
00BalasLaporkanHapus
5 Februari 2009
Tahu nggak, bahwa Saudi Arabia itu sekutunya AS? Nggak percaya? Yang menjaga keamanan Saudi Arabia beserta kilang-kilang minyaknya itu siapa? Mengapa Osama bin Laden jadi teroris? Karena benci tentara AS bermarkas besar di Saudi Arabia.
Manusia berkehendak tapi Allah jua yg menentukan, subhahanallah.
Kalau jumlah itu mengembargo ekonomi AS apa ngak kelimpungan tuh.
Abu Dzar Al Ghifari,
Ente ga tau pepatah; kecil2 cabe rawit ya?
Tuh sejarah nabi Daud yg bertubuh kecil meng-K.O. goliath Filistine, sama dgn sekarang ini, tau kan?