Jakarta (ANTARA News) - Sikap "wait and see" (tunggu dan lihat) para pelaku pasar membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa pagi bergerak terbatas.

IHSG BEI sesi pagi bergerak di kisaran sempit, dengan titik tertinggi 1.313,489, sedangkan titik terendah di 1.300,339, dan akhirnya ditutup turun tipis 1,702 poin ke level 1.308,941.

Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA, mengatakan pola perdagangan masih seperti transaksi Senin dengan para pelaku pasar menunggu perkembangan perekonomian AS.

Menurut Krisna, para pelaku terus mengamati dan sedikit melakukan transaksi terhadap kelanjutan krisis ekonomi global yang terjadi saat ini.

Walaupun pengumuman Badan Pusat Statistik pada Januari 2009 menyatakan ada deflasi 0,07 persen, namun hal itu tidak bisa mengangkat indeks BEI.

"Bahkan jika Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunganya, belum tentu hal itu bisa mengangkat indeks BEI," ungkap Krisna.

Kondisi ini membuat perdagangan saham berjalan sepi karena hanya terjadi 11.156 kali alih kepemilikan saham melibatkan 227,086 juta saham dan nilai Rp292,551 miliar.

Pergerakan saham juga berjalan cukup seimbang dengan saham yang naik 37 melawan 30 yang turun, serta 51 tak berubah harganya.

Beberapa saham yang menekan indeks BEI adalah Telkom turun Rp100 menjadi Rp5.900, Astra Internasional tertekan Rp150, Timah melemah Rp10  dan Astra Agro Lestari turun Rp50.

Sedangkan saham-saham naik yang menahan laju penurunan indeks diantaranya adalah Indosat Rp100 ke posisi Rp5.700, Tambang Batubara Bukit Asam terangkat Rp150, Bank BRI Rp25 dan Bumi Resources menguat Rp10 menjadi Rp510.  (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009