Pasuruan (ANTARA News) - Persekabpas Pasuruan kembali tumbang di kandang sendiri saat menghadapi Persis Solo dengan skor tipis 1-2 (1-1), pada pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama 2008/2009 di Stadion R Soedrasono Pasuruan, Jatim, Selasa. Ini merupakan kekalahan kedua beruntun "Laskar Sakera" di depan pendukungnya, setelah pekan lalu dipermalukan tim tetangga Persema Malang dengan skor telak 1-3. Anindito Wahyu menjadi penentu kemenangan Persis Solo melalui golnya di menit ke-80, setelah kedua tim saling berbagi angka 1-1. Persis memimpin lebih dulu lewat gol Nova Zaenal saat pertandingan baru berjalan empat menit dan tuan rumah Persekabpas menyamakan skor pada menit ke-29 melalui Ferry Liga Saputro. Permainan Persekabpas tidak berkembang dan belum solid, meski tampil dengan kekuatan terbaik. Penyerang baru asal Nigeria, Onuchuku Ebus Angel yang dipercaya sebagai "starter", juga tampil mengecewakan dan diganti Ibnu Suhadak pada babak kedua. Kekalahan ini memicu kekecewaan ribuan pendukung tuan rumah. Sakeramania (julukan suporter Persekabpas) menuntut pelatih Abdul Muntholib diganti dan membakar kostum tim sebagai pelampiasan kecewa. "Anak-anak sudah tampil maksimal, tapi gagal memanfaatkan peluang. Selain itu, motivasi pemain juga sedikit menurun, tapi saya tidak tahu penyebabnya," kata Muntholib yang kini timnya diambang terdegradasi. Informasi yang diperoleh menyebutkan gaji pemain Persekabpas selama tiga bulan terakhir belum dibayar, karena manajemen tim kesulitan dana. Kondisi ini diduga menjadi penyebab turunnya motivasi pemain saat bertanding. Manajer Persekabpas Eddy Paripurna membantah jika penyebab utama kekalahan timnya karena motivasi pemain yang menurun, namun mengakui kalau gaji pemain belum diselesaikan. "Mohon dimaklumi, Persekabpas tanpa didukung dana APBD sehingga main saja sebenarnya sudah untung. Tapi sebenarnya persiapan tim juga tidak maksimal dan fisik pemain masih lemah," kata Eddy yang berjanji segera menyelesaikan masalah ini. Pelatih Persis Edward Tjong mengaku puas dengan kemenangan yang diraih anak asuhnya, meskipun sebenarnya permainan tidak terlalu bagus. "Hasil ini melebihi target yang kami incar. Anak-anak bermain disiplin dan menjalankan strategi sesuai instruksi, saya cukup puas dengan hasil ini," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009