Brisbane (ANTARA News) - Universitas Murdoch (MU) di Perth, Australia Barat, berjanji mengurangi uang kuliah bagi para mahasiswa program doktor asal Indonesia yang mendapat beasiswa Diknas RI namun seberapa besar potongan yang akan diberikan masih akan dibahas.

Sinyal positif MU itu terungkap dalam pertemuan Atase Pendidikan Nasional (Adiknas) RI di KBRI Canberra, Dr.Aris Junaidi, dengan direktur kantor hubungan internasional MU di Perth, Kamis.

Aris Junaidi mengatakan, potongan uang kuliah yang dijanjikan MU itu cukup membantu mengingat uang kuliah program doktor di universitas itu tergolong tinggi, yakni 25 ribu - 30 ribu dolar Australia per tahun.

"Seberapa besar potongan yang akan diberikan masih akan dibahas," katanya.

Dalam kunjungan kerjanya di ibukota negara bagian Australia Barat hingga akhir pekan ini, Aris Junaidi juga mengunjungi Universitas Australia Barat (UWA) dan Universitas Teknologi Curtin (CUT), serta bertemu para mahasiswa Indonesia yang sedang mengambil program doktor di Perth.

"Insya Allah, hari Jumat saya bertemu para mahasiswa kita di sana. Saya ingin mendengar langsung masalah-masalah yang mereka sering hadapi berkaitan dengan studi mereka. Setelah itu, saya akan ke CUT untuk bertemu pejabat kantor urusan internasionalnya," kata Aris.

Dalam pertemuan itu, ia akan mengangkat masalah yang masih dihadapi mahasiswa program doktor Indonesia yang kuliah di CUT untuk dicarikan solusi terbaik, katanya.

Pada Jumat malam, ia akan menghadiri pertemuan tahunan Balai Bahasa Indonesia di Konsulat RI Perth. "Saya ingin melihat sejauh mana perkembangan yang telah dicapai Balai Bahasa Indonesia di Perth dalam setahun usianya dan apa yang bisa didukung Adiknas RI," katanya.

Di seluruh Australia, ada sekitar 18 ribu orang pelajar dan mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan negara itu. Di antara mereka itu adalah ratusan dosen perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia yang mengambil program magister dan doktor atas beasiswa Diknas RI.

Pada 2008, dari 1.104 orang penerima beasiswa Diknas RI, sebanyak 262 orang di antaranya memilih Australia. Australia adalah salah satu dari 32 negara di dunia yang menjadi tempat belajar para dosen penerima beasiswa Diknas.

Para dosen ini melanjutkan studinya di lebih dari 15 universitas, seperti UM, Universitas Queensland, Universitas Flinders, Universitas James Cook, Universitas La Trobe, Universitas Monash, dan Universitas Australia Selatan.

Popularitas Australia sebagai negara tujuan pendidikan bagi para dosen Indonesia itu juga tercermin dari para peserta program "Sandwich" Diknas RI. Dari 782 orang peserta program Sandwich tahun 2008, sebanyak 148 orang di antaranya memilih Australia.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009