Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN mengundang investor strategis untuk mengambilalih 4,14 persen saham atau sekitar 472,89 juta lembar saham Bank BNI yang merupakan green shoe (pelepasan saham tambahan) untuk memenuhi setoran privatisasi kepada pemerintah pada 2009.

"Kalau ada investor strategis yang berminat dan oke...mereka (investor) bisa melakukan pembelian," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Menurut Sofyan, rencana mencari mitra strategis tersebut terkait dengan kondisi bursa saham yang tidak kondusif saat ini, sementara dalam APBN 2009 setoran privatisasi BUMN ditetapkan sebesar Rp1 triliun.

Ia menjelaskan, kondisi pasar yang serba belum menentu itu mengakibatkan rencana penjualan saham kepada publik (IPO) sejumlah BUMN pada tahun ini tersendat.

"Opsi yang akan kita gunakan adalah bagaimana saham green shoe dapat dilepas, dijual kepada investor strategis melalui pola private placement," ujarnya.

"Green shoe adalah penambahan jumlah penawaran saham oleh penjamin emisi ketika melakukan penawaran saham, yang tujuannya mengurangi volatilitas (gejolak) harga saham setelah pencatatan saham di bursa.

Adapun BNI ketika melakukan penawaran umum kedua (secondary offering) pada Juli 2007, menerbitkan 1,99 miliar saham baru (rights issue), penjualan saham pemerintah sebanyak 1,50 miliar saham, dan sebanyak 473,89 juta saham di antaranya adalah saham green shoe.

Pemerintah sendiri ingin pelepasan saham green shoe BNI bisa dilepas pada harga minimal sesuai dengan harga secondary offering yaitu pada level harga Rp2.050 per lembar.

"Harus dijual harga segitu, tidak boleh kurang. Tapi kalau ada investor strategis yang mau... ya kita lepas," katanya.

Sofyan menyebutkan, tidak memberi target kapan realisasi green shoe tersebut terlaksana. "Intinya terbuka kepada siapa saja, tidak terikat waktu karena sudah mendapat izin dari Komite Privatisasi," ujarnya.

Dua perusahaan perbankan asal Cina dan Timur Tengah disebut-sebut berminat membeli saham Bank BNI itu. "Saya dengar itu, tetapi belum ada penawaran resmi. Pokoknya kalau ada yang berminat silahkan jalan," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009