Gaza (ANTARA News/Xinhuanet) - Gerakan Hamas berharap kesepakatan gencatan senjata dengan Israel dapat disepakati dalam beberapa hari mendatang jika Israel memberi jawaban meyakinkan mengenai penghentian blokade. Juru bicara Hamas di Gaza Fawzi Barhoum menyatakan ia berharap kesepakatan gencatan senjata akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, "Jika kami menerima jawaban meyakinkan dari Mesir mengenai pengepungan dan perlintasan". "Jika saudara kami Mesir menerima jawaban meyakinkan dari Israel atas pertanyaan kami, kami mungkin akan mencapai sebuah kesepakatan terhormat dalam beberapa hari mendatang yang akan mengakhiri pengepungan dan membuka kembali perlintasan (di perbatasan)," kata Barhoum. Mahmoud Zahar, seorang pemimpin senior Hamas, Sabtu muncul di publik untuk pertamakali sejak serangan gencar yang dilakukan Israel pada Desember, memimpin delegasi Hamas untuk perundingan gencatan senjata di Kairo. Empat orang delegasi menyeberang ke Mesir pada Sabtu sore melalui Rafah, perbatasan Gaza-Mesir, untuk melakukan perundingan lebih lanjut dengan pejabat intelijen senior Mesir mengenai kesepakatan gencatan senjata dan dialog nasional. Barhoum mengatakan, jawaban yang diharapkan delegasi Hamas dapat diterima dari Israel melalui juru penengah dari Mesir terkait dengan 20 persen barang-barang yang tidak diijinkan Israel masuk ke Gaza. Hamas juga meminta klarifikasi mengenai mekanisme operasi perlintasan di perbatasan dan peran pengawas Eropa, namun menyangkal telah menerima pengawas bersama Turki-Perancis mengenai perbatasan. "Kami ingin mengetahui apakah peran pengawas asing berupa pengamanan, teknis atau administratif. Kami sesungguhnya tidak meminta jaminan dari Mesir, namun Mesir harus memastikan jaminan yang mewajibkan penjajah menghormati kesepakatan." (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009