Kendal (ANTARA News) - Hujan deras yang turun di Kabupaten Kendal, Jateng, Senin, mengakibatkan banjir susulan di Desa Sudipayung Kecamatan Ngampel akibat jebolnya tanggul Sungai Blorong di beberapa titik.

Kepala Desa Sudipayung, Sutono di Kendal, Senin, mengatakan, semula genangan air yang ada di desa tersebut pada Minggu (8/2) malam sudah surut tetapi hari ini kembali diterjang air bah kembali.

Ketinggian air di desa tersebut mencapai 75 sentimeter, bahkan di Dusun Kampir ketinggian air mencapai satu meter.

Ia menyebutkan, ada rumah penduduk yang nyaris roboh karena pondasinya tergerus air. "Kami sudah berusaha menambal tanggul yang jebol dengan karung pasir sebanyak 200 buah tetapi tidak mampu menahan derasnya air sungai tersebut, apalagi yang jebol tidak hanya satu tetapi ada di beberapa titik," katanya.

Banjir akibat meluapnya Sungai Blorong tersebut juga merendam puluhan hektar sawah di desa tersebut sehingga terancam gagal panen mengingat padi sudah mulai menguning. "Kerugian untuk sementara ditaksir mencapai Rp5 juta per hektarnya," kata Sutono.

Di samping itu, banjir yang melanda desa tersebut juga mengakibatkan bantalan rel kereta api yang melintas di desa itu tergerus air. Petugas PT KAI terus melakukan perbaikan bantalan rel kereta api sehingga kereta api yang melewati daerah ini harus berjalan dengan kecepatan rendah.

Pemkab Kendal telah menyalurkan bantuan berupa 760 paket bahan pokok kepada penduduk yang rumahnya tergenang air akibat banjir ini.

Sementara itu dari Semarang dilaporkan, arus lalu lintas Semarang-Demak tersendat akibat banjir yang melanda daerah ini terutama di pertigaan Genuk, Semarang Timur.

Pengguna jalan baik kendaraan roda empat maupun dua dari arah Demak, Kudus, Pati, dan lain-lain terpaksa harus mencari jalur alternatif menghindari pertigaan Genuk dengan memutar melalui Genuksari.

"Saya tadi mencoba lewat jalan raya Kaligawe, ternyata tidak bisa dilalui sepeda motor. Akhirnya putar balik dan mau lewat Genuksari saja airnya lebih rendah," kata Damar (25), seorang pengendara sepeda motor.

Kemacetan lalu lintas yang terjadi di pertigaan Genuk ini disebabkan hujan yang mengguyur kota Semarang sejak Kamis (5/2) malam, sehingga mengakibatkan banjir yang tak kunjung surut selama dua hari ini.

Kemacetan antara lain terjadi dari arah Sayung Kabupaten Demak hingga pertigaan Genuksari sejauh dua kilometer, sepanjang jalan Kaligawe, dan jalan Genuksari, Pedurungan. Air yang menggenangi jalan raya Kaligawe mencapai ketinggian 60-80 sentimeter. Sedangkan di jalur alternatif Genuksari, ketinggian air mencapai 30-40 sentimeter.

"Saya dari Kawasan Industri Terboyo sejak jam tujuh tadi mbak, jarak kurang dari 100 meter saja makan waktu setengah jam lebih. Lalu lintas macet total karena setengah jalur terendam air," kata Sutrisno (43), seorang pengendara sepeda motor.

Lalu lintas juga terganggu karena banyak kendaraan umum dari arah Demak menurunkan penumpang sebelum sampai di pertigaan Genuk. Akibatnya, para penumpang bus atau angkutan kota berjalan kaki hingga ke pertigaan Genuk. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009