Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN mengklaim kinerja bank-bank BUMN lebih bagus dibanding bank-bank swasta meskipun dalam kondisi krisis. "Kinerja keuangan Bank BUMN lebih bagus tercermin dari rasio keuangan yang lebih positif dibanding swasta," kata Deputi Menneg BUMN Bidang Jasa Keuangan dan Perbankan, Parikesit Suprapto, di Jakarta, Senin. Menurut Parikesit, penyaluran kredit Bank BUMN saat ini sudah lebih selektif namun mencapai target yang ditetapkan. Pemberian kredit yang selektif dan menekankan prinsip kehati-hatian (prudent), mengakibatkan rasio kredit bermasalah (NPL) dapat ditekan, bahkan lebih rendah dibanding bank-bank swasta. Parikesit tidak merinci rasio keuangan Bank-bank BUMN termasuk tingkat NPL-nya. Ia menjelaskan, bahwa pertumbuhan kredit bank pemerintah ini juga setara dengan yang ditargetkan BI (Bank Indonesia) sebesar 20 persen. Selain itu, bank-bank "pelat merah" ini juga dinilai berhasil pencadangan sehingga memiliki tingkat kemampuan yang lebih besar menghidari resiko tinggi dalam operasional. Diutarakannya, bahwa pencadangan Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank BNI saat ini telah berada di atas 100 persen. Saat ini Kementerian BUMN sedang melakukan kajian pembentukan holding (induk usaha) BUMN Perbankan yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN yang diperkirakan rampung pada tahun 2010. Pembentukan holding Bank BUMN merupakan bagian dari kebijakan Bank Indonesia yang menetapkan "Single presence policy" (SPP) atau aturan kepemilikan tunggal perbankan yang paling lambat 2010.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009