Medan (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Letjend Purn Prabowo Subianto menggalang dukungan masyarakat etnis Tionghoa untuk mendukung partai dan dirinya menjadi capres dalam pilpres 2009.

"Saya datang ke acara ini dalam rangka memenuhi undangan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Sumut dan jika saya diberi mandat dari rakyat untuk menjadi capres dalam pilpres mendatang, maka saya akan menjalankan sebaik mungkin," katanya dalam kata sambutan Malam Ramah Tamah Imlek 2560 di Medan, Minggu malam.

Mantan Panglima Kostrad itu juga mengatakan, masyarakat Tionghoa tidak bisa dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak ratusan tahun yang lalu.

Karena dalam sejarah perjuangan, apalagi setelah kemerdekaan Indonesia, masyarakat Tionghoa memegang peranan penting terhadap kemajuan perekonomian di tanah air dan negara-negara di Asia Tenggara.

Bahkan di Singapura dan Thailand sejumlah perdana menterinya berasal dari warga keturunan etnis Tionghoa yang leluhurnya berasal dari Tiongkok.


Ingatkan Kerusuhan Mei 1998

Dia juga membantah adanya tudingan bahwa dirinya selama ini anti China dan fitnah yang menyatakan bahwa dirinya menjadi salah satu dalang dalam kerusuhan Mei 1998, dimana masyarakat Tionghoa menjadi korban dalam peristiwa itu.

"Saya sedih karena pernah di fitnah anti China, padahal saya banyak belajar filsafat dari orang-orang China yang handal dalam memimpin negara dan memajukan perekonomian," ujarnya.

Prabowo juga mengimbau agar seluruh masyarakat di tanah air yang terdiri dari berbagai multi etnis dan perbedaan agama agar hidup rukun dan damai dalam dunia demokrasi yang telah dipilih bangsa ini.

"Mari bersama-sama kita menjaga keutuhan bangsa ini, meski banyak perbedaan. Saya juga menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat apakah memberikan mandat kepada saya atau tidak untuk tampil memimpin bangsa Indonesia," katanya lagi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009