Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) memprediksikan awal tahun 2009 sebagai momentum tepat berinvestasi di bidang properti baik jangka pendek maupun untuk jangka penjang.

"Hasil riset kami sektor perkantoran, pusat perdagangan, dan apartemen sesuai siklus waktu tepat dibeli awal tahun 2009," kata Kepala Divisi Riset JLL Anton Sitorus di Jakarta, Selasa.

Menurut Anton, untuk mengetahui apakah sekaranag waktu yang tepat dapat dilihat dari perkembangan harga sewa untuk sektor perkantoran, pusat belanja, dan apartemen dalam dua tahun terakhir.

"Harga sewa setelah mengalami penurunan tahun 2008, saat ini posisinya mulai membaik serta diperkirakan masih ada jeda waktu ke depan sebelum booming sehingga ada kesempatan meraih gain (keuntungan)," tuturnya.

Sementara Chairman JLL, Lucy Rumantir, mengatakan, ada dua tipikal investor properti, jangka pendek yang akan melepas saat booming nanti, serta jangka panjang dengan menyewakan sampai jangka waktu tertentu sebelum dilepas (dijual).

"Mereka (investor) punya strategi tersendiri untuk melepas properti yang dibelinya tergantung kepada sektor serta tujuan investasi tinggal investor harus jeli dalam memilih proyek," katanya.

Sebaiknya membeli properti yang dibangun pengembang yang memiliki reputasi yang baik, setidaknya dalam track recordnya berhasil mendongkrak harga jual dalam kurun waktu tertentu seraya menyebut salah satu pengembang di kawasan Kelapa Gading.

Kiat untuk memilih pengembang semacam itu dapat dilihat dari rekam jejak (track record) di antaranya dari segi spesifikasi dan kualitas apakah sudah sesuai dengan apa yang dijanjikan saat menjual produk, jelasnya.

Kemudian janji serah terima apakah selama ini tepat waktu ataukah sering ingkar bahkan pernah dipinalti, serta terakhir harus dilihat juga apakah selama ini konsisten menjalankan master plan proyeknya, rinci Lucy.

Dia juga mengingatkan, dalam membeli properti jangan terbujuk rayu terhadap potongan harga yang ditawarkan tetap yang menjadi pertimbangan kapan proyek selesai agar jangan sampai kehilangan momentum.

Sebaiknya membeli proyek yang sudah 50 persen berjalan karena dipastikan
jangka waktu serah terima tidak akan meleset dari perkiraan, jelasnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009