Jakarta,  (ANTARA News) - Menteri Perdagangan meminta pemerintah daerah untuk tidak menggusur Pedagang Kaki Lima (PKL) selama dampak krisis ekonomi global masih terasa.

"PLK itu jangan digusur tapi sediakan tempat untuk berdagang. Ini pengaman kita untuk sektor riil,"ujar Mari Pangestu saat menjadi pembicara kunci dalam seminar 40 tahun STF Driyarkara "Turbulensi Ekonomi 2009: Menciptakan Peluang Menghadapi Krisis Global" di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan pengalaman krisis ekonomi 1997-1998, menurut Mendag, sektor informal dan Usaha Kecil Menengah (UKM) telah menjadi sabuk pengaman yang menahan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terpuruk

"Orang terkena PHK lalu berjualan pulsa telepon atau membuka warung kecil-kecilan. UKM juga menjadi kunci untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi,"ujarnya.

Menurut Mendag, selama 2009 ini dua sektor ekonomi yang pasti masih mengalami pertumbuhan adalah sektor pertanian dan ritel tradisional.

"Selama pemerintah masih memberikan subsidi benih dan pupuk, petani masih akan menanam. Orang masih akan makan, petani akan menanam,"tuturnya.

Sedangkan sektor ritel tradisional dipastikan terus tumbuh karena sekitar 70-80 persen masyarakat masih berbelanja di ritel tradisional.

Mendag menjelaskan salah satu fokus kebijakan pemerintah dalam mengamankan pertumbuhan ekonomi di saat krisis adalah menguatkan sektor riil dan mengurangi kemiskinan.

"Untuk Kredit UsahaB Rakyat yang tahun lalu anggarannya sekitar Rp12 triliun naik menjadi dua kali lipat yaitu Rp24 triliun yang dilaksanakan melalui bank pemerintah untuk membri kredit pada UKM tanpa agunan karena dijamin pemerintah,"tambahnya.

Mendag menegaskan pengamanan sektor riil dan pasar dalam negeri menjadi kunci pertumbuhan ekonomi selama krisis ini.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009