Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jatim, Soekarwo, menjanjikan perbaikan sarana dan prasarana di Provinsi Jatim untuk memperlancar kegiatan ekonomi dengan mengatakan "tiada hari tanpa tambal jalan."

Soekarwo mengemukakan hal itu pada orasi "Jalan lain Menuju Kesejahteraan Rakyat Jawa Timur" di halaman Gedung Negara Grahadi, Kamis, dengan didampingi Wagub, Saifullah Yusuf dan istri masing-masing.

"Kami akan meminta keteladanan aparatur birokrasi untuk bekerja keras memperbaiki infrastruktur, juga menanggulangi dampak bencana banjir dan bencana alam lainnya," ujar Soekarwo.

Pemprov Jatim, ujar Pakde Karwo, juga akan mengajak pemerintah kabupaten/kota bekerja sama menanggulangi masalah pedagang kaki lima dengan keberpihakan pada pilihan "masih ada jalan lain tanpa penggusuran".

"Kami juga akan berupaya mencari ,jalan lain, bagi penyelesaian masalah lumpur Lapindo, baik bagi masyarakat yang terdampak langsung maupun tidak, lagi mereka yang sudah menemukan jalan penyelesaian dengan korporasi maupun di luar korporasi," katanya.

Semua upaya mencari jalan lain tersebut, ujar Pakde Karwo, tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi untuk mencapai kesejahteraan harus ada perjuangan dan pengorbanan.

Pada kesempatan yang sama Pakde Karwo juga mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya yakni Gubernur Soerjo, Moerdjani, Raden Samadikoen, Ario Miliono, Suwondo, Moch. Wijono.

Kemudian kepada mantan Gubernur Jatim, Imam Utomo, Soenandar Prijosoedarmo, Wahono, Soelarso, Basofi Sudriman dan Gubernur, Imam Utomo.

"Kepada Pak Imam Utomo yang mengembangkan sikap akomodatif dan mengembangkan partisipasi masyarakat, menjadi panutan kami dalam mengembangkan sikap demokrasi partisipatoris, yang memberi tempat kepada rakyat untuk berbicara," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Soekarwo, mendaulat Imam Utomo beserta istri untuk berpidato di panggung.

Dalam pidatonya, Imam Utomo, mengatakan selaku masyarakat dirinya siap dipanggil sewaktu-waktu oleh gubernur dan wagub untuk dimintai pendapat.

"Yang dikatakan Gus Ipul terbalik, bukan saya yang memanggil, namun saya siap dipanggil oleh mereka karena saya sudah menjadi rakyat biasa," ujar Imam Utomo disambut tawa para undangan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009