Jakarta (ANTARA News) - Arus barang dari kawasan industri Cakung menuju ke Tanjung Priok diperkirakan telah turun 75 persen akibat rusaknya Jembatan Marunda dan belum rampungnya pembangunan jembatan baru. "Seharusnya kalau normal arus barang yang melalui jalur ini enam rit per hari, sekarang hanya 1,5 rit per hari," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat meninjau kondisi Jembatan Marunda bersama Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal di Jakarta, Sabtu. Kerusakan jembatan itu telah menyebabkan kemacetan hingga 5 jam di sepanjang Jalan Raya Cilincing. Oleh karena itu, Mendag mendesak kontraktor proyek Jembatan Marunda untuk menepati jadwal yang dibuat sejak awal. "Itu konsen utama kita sebagai tim arus barang. Bagaimana melancarkan arus barang ke Tanjung Priok dari daerah kawasan industri," tuturnya. Mendag menegaskan pemerintah berkomitmen mengurangi bahkan menghapus ekonomi biaya tinggi yang salah satunya disebabkan oleh kemacetan jalan. "Ini jalur yang lebih banyak untuk ekspor-impor. Dengan keadaan yang sulit ini kita ingin bagaimana tidak ada lagi ada hambatan ekspor serta menekan biaya yang dihadapi oleh eksportir," jelasnya. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan, jembatan Marunda yang baru seharusnya rampung April 2009. "Jembatan lama yang diperbaiki tinggal tunggu proses pengerasan sekitar 1-2 minggu lagi. Sedangkan jembatan baru dijadwalkan selesai April," ujarnya. Jusman memperkirakan tersedianya jembatan baru akan semakin memperlancar distribusi barang dan berpotensi meningkatkan arus barang 1,5 kali lagi dari enam rit per hari. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009