Kediri (ANTARA News) - Konser grup musik Kobe yang berlangsung di Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri, Sabtu (14/2) malam, diwarnai kericuhan di antara penonton.

Benih-benih kericuhan sudah mulai terlihat saat konser grup dimulai. Beberapa petugas tampak kewalahan mengamankan jalannya konser, apalagi ketika terjadi adu jotos antarpenonton.

Hingga grup musik Kobe yang berasal dari Sidoarjo ini mengalunkan lagu "Positive Thingking" berakhir, kericuhan di antara penonton masih terjadi.

Polisi lantas "mengusir" belasan penonton yang dituding sebagai pemicu kerusuhan dari lokasi panggung, untuk mencegah kerusuhan yang lebih luas.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Gampengrejo, AKP Abraham Sisik ketika dikonfirmasi di Kediri, Minggu, mengatakan, pihaknya tidak menahan penonton yang dituding sebagai pemicu kerusuhan itu.

"Dari pemeriksaan, mereka tidak membawa senjata tajam. Kemungkinan, hanya terjadi salah paham saat berjoget di lapangan," katanya.

Namun, pada saat ditanya minimnya jumlah personel di lokasi konser, dia membantah. "Kami sudah menempatkan petugas di seluruh lokasi, termasuk pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Kediri," katanya.

Dalam konser tersebut grup Kobe menyajikan 12 lagu. Konser di Kediri ini merupakan yang kali kedua kali setelah tahun 2008. Konser ini merupakan rangkaian "tour" untuk promosi album kedua "Cinta Nda Punya Mata".

Sebelumnya, Kobe telah mengawali konser ke beberapa kota, seperti Jogyakarta, Banyuwangi, Kediri. Mereka juga akan manggung di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Tulungagung dan Malang.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009