"Keberadaan mereka telah kita ketahui yakni pada posisi 07.45.00 lintang selatan dan 109.13.2 bujur timur," kata Kepala Seksi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Tanjung Intan Cilacap Aher Priyatno di Cilacap, Senin.
Menurut dia, ketiga korban yakni Kepar (30), Siman (30), dan satu korban belum diketahui namanya, terapung di perairan selatan Pulau Jawa, dan bergerak mengikuti arus ke arah timur.
Adpel Tanjung Intan Cilacap juga telah meminta seluruh tug boat yang dari arah timur menuju Cilacap dari untuk segera memberi pertolongan kepada para korban.
Kecelakaan kapal Mudah Jaya 2 diketahui setelah awak kapal tanker berbendera Indonesia "MT Soechi Chemical VII" yang berlayar dari Cilacap menuju Surabaya melaporkan melihat dua orang tengah terapung di laut.
Mereka melihat dua orang terapung di laut sekitar 4 mil sebelah timur mercusuar Cimiring, Pulau Nusakambangan, Minggu dini hari pukul 02.00 WIB, namun tidak berhasil menolong karena cuaca sangat buruk.
Nakhoda tanker, FX Suhardi lalu melaporkan peristiwa yang dialaminya itu kepada Stasiun Pandu Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.
Laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh Kantor Adpel Tanjung Intan dengan melakukan pencarian korban.
Kedua nelayan yang diketahui bernama Aprianto (17), warga kompleks Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap, dan Irwan (45), warga Kabupaten Pemalang, ditemukan di sekitar perairan Karangbolong, Pulau Nusakambangan, Cilacap sekitar pukul 10.30 WIB.
Selanjutnya kedua orang tersebut dibawa kapal tug boat Trans Power 205 yang dinakhodai Muchtar menuju Dermaga PLTU Cilacap, dan bersandar di tempat itu sekitar pukul 12.00 WIB.
Keduanya mengaku sebagai awak kapa Mudah Jaya 2 yang terbalik dihantam gelombang pada Sabtu malam (14/2) sekitar pukul 20.00 WIB, sementara nakhoda kapal, Kusnadi (35), berhasil diselamatkan oleh seorang nelayan Cilacap, Ediyatun, pada Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
KM Mudah Jaya 2 telah ditemukan Senin pagi sekitar pukul 05.30 WIB, terdampar di Pantai Karangduwur, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
