Jakarta (ANTARA News) - Empat BUMN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Jasa Marga Tbk diperkirakan mampu menyetor dividen tahun buku 2008 kepada negara sebesar Rp1,12 triliun, meningkat dari Rp864,02 miliar pada 2007.

"Keempat BUMN itu adalah perusahaan hasil privatisasi selama tahun 2005-2008, kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Senin.

Dalam data yang disampaikan kepada Komisi BUMN disebutkan prognosa dividen tahun 2008 PGN mencapai Rp582,97 miliar, BNI Rp458,16 miliar, Wijaya Karya Rp29,66 miliar, dan Jasa Marga Rp49 miliar.

Sedangkan kinerja PGN tahun ini diperkirakan bisa meraup penjualan Rp10,37 triliun dengan laba bersih Rp2,35 triliun. BNI direncanakan meraup penjualan Rp13,22 triliun dan laba bersih Rp1,2 triliun.

Sementara itu, prognosa keuangan perusahaan konstruksi Wijaya Karya tahun 2008 diperkirakan memperoleh penjualan Rp5,25 triliun dengan laba bersih Rp0,14 triliun.

Sedangkan operator jalan tol Jasa Marga diproyeksikan mendapat penjualan Rp2,87 miliar dan laba bersih Rp0,64 triliun.

Menurut Sofyan, hingga 30 Januari 2009, nilai kapitalisasi saham empat BUMN tersebut mencapai Rp69,89 triliun atau 6,52 persen dari total kapitalisasi Rp1.071.525 miliar.

Menneg BUMN, mengklaim program privatisasi terhadap BUMN utamanya melalui pola penjualan saham kepada publik (IPO) mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Namun pada tahun 2008 lalu, realisasi privatisasi BUMN melalui IPO tidak terlaksana karena kondisi pasar saham yang buruk.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009