Jakarta (ANTARA) - Melihat penampilannya yang selalu penuh percaya diri saat membawakan acara, mungkin orang tak menyangka Indra Herlambang dulu merupakan sosok pemalu.

“Waktu SD saya pemalu banget, kalau ngomong di depan kelas untuk presentasi pasti suaranya gemetar,” kata presenter 43 tahun itu di Jakarta, Senin.

Pria yang mengawali karier sebagai penyiar radio itu mulai bertekad untuk keluar dari zona nyaman dan memberanikan diri untuk belajar agar pandai bicara di depan publik.

“Saat SMP saya mulai lihat teman-teman yang punya banyak teman, populer di kalangan guru, terlibat di dalam organisasi punya kesamaan, yakni berani ngomong. Di SMP, yang berhasil di pergaulan itu yang jago ngomong,” kata dia.

Walau masih malu-malu, ia melibatkan diri dalam ekstrakurikuler yang membuatnya bertemu dengan banyak orang.

Baca juga: Indra Herlambang "jatuh hati" pada BCL sejak lama

Baca juga: Penampilan jadi kunci percaya diri Indra Herlambang


Di SMA, pria yang jadi aktor dan penulis skenario itu menjadi salah satu pengurus majalah sekolah. Mendapat tugas mewawancarai berbagai narasumber melatih kemampuannya.

Saat kuliah, lulusan Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Teknologi Bandung menerima tawaran untuk menjadi penyiar radio. Kesempatan untuk membawakan acara di hadapan banyak orang bermula dari situ.

Selama empat tahun jadi penyiar radio, dia berkali-kali menolak tawaran menjadi MC. Sebagai penyiar radio, ia hanya perlu berhadapan dengan mikrofon, tak perlu gugup karena ditonton banyak orang.

“Setelah lima tahun di radio, ada kesempatan (jadi MC) dan benar-benar terpaksa karena butuh uang,” Indra tertawa. Kala itu ia tertarik ketika mengetahui honor MC yang lebih besar ketimbang siaran di radio.

Indra masih ingat betul pengalaman pertamanya membawakan acara di hadapan banyak orang.

Baca juga: Indra Herlambang sempat jadi pengguna KRL

Baca juga: Indra Herlambang ingin Jakarta punya MRT


“Acara tahun baru di Bandung, tahun 2000 atau 2001, di hotel bintang lima. Perasaannya dag dig dug, untuk dibantuin partner yang sudah lebih lama jadi MC,” kenang Indra.

Kala itu bicaranya masih tidak teratur karena jantungnya berdegup sangat kencang akibat gugup. Usai acara, Indra mendapat banyak masukan dari rekan kerjanya yang lebih berpengalaman.

Tapi ada satu lagi pengalaman tak terlupakan dari malam itu. “Disamperin tamu yang bilang ‘makasih buat malam ini, tapi resleting (celana) turun... Itu saya enggak akan lupa,” ia tertawa.

Dari situ, dia menyadari pentingnya hal-hal kecil yang harus diperhatikan, termasuk penampilan. Semenjak itu, Indra telah menjadi presenter untuk banyak acara di televisi.

Bersama Nadia Mulya, Lenna Tan, Addry Danuatmadja dan Ananda Omesh ia mendirikan sekolah public speaking CommPassion untuk orang-orang yang ingin mendalami dunia komunikasi.

Baca juga: Tantangan terbesar jadi MC, kata Indra Herlambang & Nadia Mulya

Baca juga: Indra Herlambang belajar kritis lewat Pilkada DKI Jakarta

Baca juga: Indra Herlambang peduli sampah

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020