Jayapura (ANTARA News) - HIV/AIDS akan menjadi salah satu materi pembelajaran atau kurikulum yang akan diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Provinsi Papua.

Hal tersebut dikatakan staf medik dari dari Wahana Visi Indonesia (WVI), dr. Ronald kepada ANTARA di Jayapura, di sela-sela acara pelatihan pendidikan kecakapan hidup untuk penanggulangan AIDS bagi guru SMP sekota Jayapura, Selasa (17/2).

Ia menjelaskan, penambahan kurikulum pembelajaran tentang HIV/AIDS kepada siswa SMP bertujuan memberikan pemahaman lebih dini kepada para siswa tentang bahaya penyakit AIDS serta pentingnya masalah kesehatan organ reproduksi.

"Dari data yang ada, pengidap penyakit AIDS, sebagian besar adalah mereka yang masih berusia muda, antara 20-30 tahun. Artinya dia terinfeksi virus HIV sekitar usia 13-18 tahun. Hal ini jelas sangat memprihatinkan," ujar Ronald.

Ronald menambahkan, pihak WVI telah melakukan upaya advokasi kepada pihak pemerintah provisi Papua dalam hal ini Gubernur. Selanjutnya, Gubernur menyetujui dan telah mengeluarkan surat edaran kepada sekolah-sekolah terkait rencana penetapan kurikulum HIV/AIDS ini.

Direncanakan pada tahun ajaran baru ini, penambahan kurikulum tentang HIV/AIDS sudah mulai diajarkan di bangku SMP, dengan prosentase 75 persen HIV/AIDS, narkoba dan kesehatan reproduksi.

"Sudah ada 60 buah SMP di Kabupaten dan Kota Jayapura, yang akan jadi pilot project penambahan kurikulum ini. Pada bulan Juli mendatang sudah mulai berjalan," katanya.

Hal senada disampaikan kepala bidang SMP, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura, Klemens Sula.

"HIV/AIDS ini akan diinklusikan bersama dengan pelajaran lainnya dalam kurikulum muatan lokal," ujar Sula.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009