Saat ini secara keseluruhan pembebasan lahan tol telah mencapai 98,56 persen,
Manado (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono mengatakan, sepanjang 26 kilometer ruas tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara, dari keseluruhan panjang lintasan 39,9 kilometer direncanakan beroperasi pada April 2020.

"Saya harap April 2020 ini tol ini sudah bisa beroperasi sepanjang 26 kilometer dari Manado hingga Danowudu," ujar Basuki di Manado, Senin.

Tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) bertujuan untuk mengurangi biaya logistik yang berasal dari Pelabuhan Internasional Bitung termasuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.

Baca juga: Ini kata Wika tentang instruksi PUPR terkait proyek kereta cepat

Tol ini tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan - Likupang saja, akan tetapi juga sebagai pendukung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Manado-Bitung-Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh.

"Saat ini secara keseluruhan pembebasan lahan tol telah mencapai 98,56 persen dan pembangunan fisik mencapai 81 persen," sebut dia.

Pembangunan Seksi IA (7,0 kilomter) dan seksi IIB (7,0 kilometer) sudah rampung 100 persen, sedangkan seksi II Airmadidi-Bitung sepanjang 25 kilometer dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung.

Seksi IIA Airmadidi-Danowudu (11,5 kilometer) progresnya 98,17 persen dan seksi IIB Danowudo-Bitung (13,5 kilometer) progresnya 45,28 persen.

Baca juga: Menteri PUPR bantah proyek kereta cepat dihentikan

Jalan tol ini memiliki lima Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan SS Bitung.

Total kebutuhan anggaran untuk membangun tol ini sebesar Rp6,17 triliun dimana pendanaan pemerintah untuk konstruksi seksi I sebesar Rp3 triliun dan investasi BUJT untuk seksi II sebesar Rp3,17 triliun.

Kehadiran tol ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari saat ini sekitar 90 menit, menjadi sekitar 30 menit.

Selain itu, juga dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri yang sudah mulai mengalami kepadatan arus kendaraan.

Baca juga: PUPR: Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dihentikan sementara waktu

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020