New York (ANTARA/AFP) - Saham-saham AS jatuh kian dalam ke posisi terendah dalam enam tahun terakhir, Jumat waktu setempat, di tengah rumor nasionalisasi bank yang seketika dibantah pemerintahan Barack Obama.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 100,28 poin atau 1,34 persen menjadi 7.365,67 poin setelah sehari sebelumnya merosot tajam.

Indeks gabungan saham teknologi Nasdaq, jatuh 1,59 poin atau 0,11 persen menjadi 1.441,23 poin, sedangkan indeks Standard & Poor's 500 menyusut 8,89 poin atau 1,14 persen menjadi 770,05 poin.

Pasar saham turun lebih dari tiga persen sebelum menguat pada akhir perdagangan karena berkurangnya kekhawatiran pada sistem perbankan.

Sejak pembukaan, para pedagang mengkhawatirkan buruknya sistem perbankan yang dibebani kerugian akibar krisis perumahan AS yang telah memicu kekacauan global.

"Kondisi buruk berlanjut di Wall Street hari ini. Saham-saham finansial menderita oleh masih berlangsungnya kekhawatiran bahwa bank-bank kemungkinan dinasionalisasi dan mengalami pengurangan dividen," kata kepala strategi pasar Wachovia Securities, Al Goldman.

"Sesi hari ini volatilitasnya tinggi dan mencerminkan cemas pada sistem keuangan mendatang," tulis para pakar pada Charles Schwab & Co.

Saham-saham sedikit pulih setelah Gedung Putih bergerak menenangkan pasar dengan menyatakan bank-bank masih akan berada di bawah kendali swasta.

 "Pemerintahan ini terus memperkuat kepercayaan bahwa swasta dipertahankan dalam sistem perbankan selanjutnya," kata juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs kepada pers.

Setelah pasar tutup, departemen keuangan juga menolak spekulasi nasionalisasi bank.

"Sebagai Menteri Keuangan, (Timothy) Geithner telah mengatakan, kami akan memelihara sistem finansial yang dimiliki dan dikelola sektor swasta," kata dia.

Yang membebani investor adalah rumor yang menghantui bank-bank besar Citigroup dan Bank of America yang  diramalkan akan dinasionalisasi pada waktu mendatang, kata Patrick O'Hare dari Briefing.com.

"Meskipun perkembangan ini masih dipertimbangkan, saham perbankan tertekan akibat kemungkinan ini," kata dia.

Saham Citigroup turun 22,31 persen menjadi 1,95 dolar AS dan Bank of America jatuh 3,56 persen menjadi 3,79 dolar AS, sedangkan JPMorgan Chase kehilangan 3,40 persen menjadi 19,90 dolar AS, sementara Wells Fargo turun 9,16 persen menjadi 10,91 dolar AS.

Sementara itu, General Electric yang baru-baru ini melaporkan labanya turun, jatuh 6,76 persen menjadi 9,38 dolar AS.

Sebaliknya obligasi malah menguat. Imbal hasil (yield) obligasi negara berjangka 10-tahun turun menjadi 2,772 persen dari 2,857 persen pada Kamis, sementara obligasi negara berjangka 30-tahun turun menjadi 3,565 persen dari 3,688 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009