Riyadh (ANTARA News) - Negara Arab di Teluk, Ahad, mengusulkan rencana bersama bantuan Arab untuk membangun kembali Jalur Gaza. Besarnya pembiayaan itu belum diungkapkan, tapi sorang pejabat Teluk mengatakan 1,25 miliar dolar AS telah dijanjikan oleh Arab Saudi dan Qatar.
   
Rencana itu akan menempatkan bantuan dari para donor tersebut di bawah manajemen bersama komite yang terdiri atas para penyumbang dan Bank Pembangunan Islam yang bermarkas di Arab Saudi, demikian pernyataan para menteri Arab Teluk setelah pertemuan di ibukota Arab Saudi, Riyadh.
   
"Tujuannya adalah agar program ini dilaksanakan dengan cepat dan teliti dan juga agar program ini dapat menjawab kebutuhan saudara-saudara Palestina kita di Jalur Gaza secepat mungkin," kata menteri Oman yang mengurusi urusan luar negeri, Yusuf bin Alawi bin Abdullah kepada wartawan.
   
Serangan tiga pekan Israel terhadap Jalur Gaza telah menimbulkan pembagian baru dalam barisan Arab, yang mengadu Arab Saudi, Mesir dan sekutu mereka melawan Qatar, Iran, Suriah dan sekutu mereka.
   
Qatar telah menjadi tuan rumah bagi pemimpin Iran, Suriah dan kelompok Palestina HAMAS pada satu konferensi untuk membantu Jalur Gaza.
   
Menurut rencana bersama itu, sebuah kantor mungkin akan dibuka di Jalur Gaza untuk memudahkan pelaksanaan proyek dan masuknya material untuk pembangunan ke jalur berpenduduk padat tersebut.
   
Perincian mengenai rencana itu akan diuraikan pada pertemuan Sabtu depan sebelum konferensi donor internasional yang direncanakan diselenggarakan di Kairo pada 2 Maret. "Kuwait, Uni Emirat Arab dan Libya juga merencanakan untuk menyumbang pendanaan itu," kata pejabat tersebut tanpa menyebut nama.
   
Serangan Israel di Jalur Gaza menimbulkan kehancuran besar, dengan kerusakan infrastruktur mencapai nilai 467 juta dolar AS, menurut sumber Palestina di wilayah pesisir itu. Belum pembiayaan lain, yang mencakup ganti rugi bagi keluarga yang kehilangan anggotanya. Seribu tiga ratus warga Jalur Gaza dilaporkan tewas dalam serangan itu, termasuk kurang lebih 400 anak. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009