Jakarta (ANTARA News) - PT.Jasa Marga Tbk siap mengambialih saham Bosowa apabila perusahaan itu tidak jadi menyetor modal di ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas W1 Kebon Jeruk - Penjaringan.

"Kami siap menjadi mayoritas di W1, sekarang semua tergantung Bosowa," kata Direktur Utama PT.Jasa Marga, Frans S. Sunito menanggapi kemungkinan menjadi mayoritas saat ditemui sebelum rapat di Departemen PU, Senin.

PT.Jasa Marga saat ini memiliki saham 23 persen di JORR ruas W1 dalam bentuk Simpang Susun Penjaringan, sedangkan pemegang saham lainnya PT.Bangun Tjipta Sarana, PT.Rekadaya Adicipta, serta yang masih ditunggu untuk setor dana PT.Bosowa.

Sebelumnya PT.Jasa Marga juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di ruas tol Surabaya - Mojokerto menjadi 55 persen, padahal semula di ruas itu hanya 1,7 persen.

"Sudah menjadi strategi kami untuk menjadi pemegang saham mayoritas di ruas-ruas tol yang secara finansial prospektif seperti yang dilaksanakan di tol Surabaya - Mojokerto," tuturnya.

Frans mengatakan, saat ini Jasa Marga tengah fokus melaksanakan pembangunan JORR W2 ruas Ulujami - Kebon Jeruk agar beroperasinya berbarengan dengan W1 yang saat ini sudah 50 persen.

JORR W2 saat ini masih proses pembebasan tanah melalui dukungan pemerintah menggunakan dana talangan berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) dan dana resiko (land capping).

"Saat ini tengah menunggu selesainya proses persiapam trase tanah baru kemudian tahap pembayaran ganti rugi bekerjasama dengan BUMD Provinsi DKI Jakarta saat ini sudah mulai proses tender penunjukan kontraktor," ujarnya.

Menurutnya, apabila tanah selesai maka untuk pembangunan konstruksi dapat diselesaikan dalam waktu 10 tahun.

Saat ini praktis pembangunan JORR W1 belum ada tanda-tanda berlangsung cepat karena tidak adanya dukungan perbankan, praltis masih menggunakan kantong investor sendiri.

PT.JLB I merupakan pemegang konsesi JORR W1 akan tetapi dalam perjalanan timbul masalah dengan Bosowa yang mengakibatkan pelaksanaan pembangunan JORR W1 mengalami keterlambatan, akibat belum tersedianya kredit bank.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009