Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto siap berpasangan dengan Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla, namun dalam kombinasi itu Prabowo tetap menjadi Capres.

Kesiapan Prabowo disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon dalam diskusi "Mencari Presiden Baru Idaman Rakyat" di Media Center Gerindra di Jakarta, Rabu.

Fadli Zon berpendapat, kombinasi pasangan Prabowo-Kalla memiliki prospek dan keunggulan. Prabowo sebagai mantan militer yang semasa aktif memiliki sikap tegas cocok untuk kondisi Indonesia lima tahun mendatang yang membutuhkan sosok pemimpin tegas dalam mengatasi persoalan bangsa.

Prabowo yang semasa aktif di dinas militer juga lebih banyak di medan tempur dibanding di staf, mencirikan tipe pemimpin yang cepat dalam mengambil keputusan.

Dia mengungkapkan, sebagai orang yang lebih banyak di pasukan tempur dibanding di staf kemiliteran, menempa Prabowo sebagai figur yang siap menghadapi resiko atas keputusan dan ketegasannya.

Sedangkan Kalla yang dikenal sebagai pengusaha dinilai sangat memahami dunia bisnis dan mengambil keputusan-keputusan bisnis yang cepat. Kalla juga dikenal tegas dan cepat dalam pengambilan keputusan terkait perekonomian.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Bini Hargen juga mengemukakan, jika dipasangkan, Prabowo-Kalla merupakan duet yang prospektif. "Prabowo-Kalla lebih prospektif dibanding Kalla-Prabowo," katanya.

Dia mengemukakan, kombinasi ini lengkap apabila dilihat dari sisi sipil-militer dan Jawa-luar Jawa.

Untuk bisa meloloskan Prabowo sebagai Capres, dia mengemukakan, tokoh Gerindra harus mampu menggerakkan seluruh kader dan jaringannya guna meraih suara signifikan pada Pemilu legislatif. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009