Hal tersebut terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri Depok, Kamis. Dalam persidangan tersebut mendengarkan dua orang saksi, yaitu Novel Andrias dan Nana Sukarna yang merupakan petugas kasir di Carrefour.
Dalam persidangan tersebut Novel, mengaku tidak kenal Heri Santoso yang menjadi korban mutilasi Ryan. "Saya tidak kenal Heri Santoso," jelasnya, menjawab pertanyaan JPU Budi H Panjaitan.
Novel mengakui bahwa ketika pulang ke Apartemen di Margonda Residence mendapatkan bercak darah di karpet dan sprei tempat tidur.
Namun ketika Novel bertanya Ryan mengatakan darah tersebut merupakan bekas muntah darah. Mendapat jawaban seperti itu Novel percaya saja. "Saya percaya karena sebelumnya Ryan pernah muntah darah," jelasnya.
Dalam persidangan tersebut, Ibu kandung Novel memprotes penyatuan Ryan dan Novel dalam mobil tahanan ketika keluar Pengadilan Negeri Depok.
"Kenapa anak saya (Novel) disatukan dengan Ryan, padahal Novel sudah ingin berubah dan sengaja diputus hubungan keduanya untuk menghindari terulangnya perbuatan dosa besar," katanya.
Menanggapi hal tersebut Ketua tim JPU Budi H Panjaitan menyatakan penyatuan tersebut untuk efisiensi karena keduanya berstatus tahanan kendati diakui banyak pertanyaan mengganjal soal kesaksian Novel yang seolah-olah tidak terlibat dalam mutilasi Heri Santoso. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
