Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan penyerapan tenaga kerja (naker) baru 2009 naik hingga 3 juta orang setelah DPR menyetujui pemerintah mengalokasikan dana stimulus fiskal Rp73,3 triliun.

"Diharapkan setidaknya bisa terserap angkatan kerja baru 3 juta sepanjang tahun ditengah situasi ekonomi global yang tak menarik ini," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, rasio serapan tenaga kerja baru mencapai 430-450 tenaga kerja per satu persen pertumbuhan ekonomi yang diasumsikan 4-5 persen.

Rasio serapan tersebut, tambahnya, terdorong pembesaran alokasi belanja stimulus fiskal infrastruktur padat karya menjadi Rp12,2 triliun dari total stimulus fiskal 2009 sebesar Rp73,3 triliun.

Sementara itu hasil rapat panitia kerja stimulus fiskal menyebutkan, dana tersebut nantinya akan dilakokasikan untuk 10 program yakni proyek pekerjaan umum Rp5,57 triliun, sektor perhubungan Rp2,24 triliun dan proyek energi Rp1,27 triliun.

Untuk sektor pembangunan perumahan Rakyat Rp400 miliar, proyek perumahan khusus antara lain untuk nelayan Rp300 miliar dan rehabilitasi infrastruktur usaha pertanian dan irigasi Rp350 miliar.

Selain itu, proyek infrastruktur pasar Rp590 miliar, pembangunan dan rehabilitasi balai latihan kerja Rp300 miliar, dana tambahan subsidi untuk obat generik dan air bersih Rp480 miliar serta tambahan dana sebesar Rp500 miliar untuk program nasional pemberdayaan masyarakat [PNPM].

Paskah menambahkan, penyerapan tenaga kerja tersebut diharapkan dapat menekan angka pengangguran di bawah level delapan persen.

Bila itu tercapai, lanjutnya, diharapkan mampu menekan angka kemiskinan 12-13 persen sepanjang 2009, turun dari 15 persen pada tahun sebelumnya.

Data Bappenas sebelumnya menyebutkan, terdapat tiga skenario tingkat penurunan angka pengangguran berdasar asumsi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.

Pertama, dengan pertumbuhan ekonomi 4,5 persen, pertumbuhan lapangan kerja diproyeksi 1,53 persen dimana tingkat pengangguran mencapai 8,6 persen atau 9,82 juta orang dan korban PHK 200 ribu orang.

Kedua, dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen, pertumbuhan lapangan kerja diproyeksi 1,87 persen dimana tingkat pengangguran 8,3 persen atau 9,46 juta orang dan resiko pekerja terkena PHK 150 ribu orang.

Sedangkan ketiga, dengan pertumbuhan ekonomi 5,5 persen, pertumbuhan lapangan kerja 2,20 persen dimana tingkat pengangguran 7,9 persen atau 9,09 juta orang dan resiko pekerja terkena PHK 100 ribu orang.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009