Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menko Perekonomian Dr Rizal Ramli yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (Capres), Rabu malam, melakukan orasi di Mimbar Bebas Waroeng 26 di kantor DPP Partai Nasionalis banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia di Pejompongan Jakarta pusat.

Mimbar bebas yang menampilkan Rizal Ramli juga sekaligus memperingati HUT ke-1 PNBK Indonesia. Sebagai peserta Pemilu 2009 bernomor urut 26, PNBK Indonesia baru berumur satu tahun, walaupun sebelumnya menggunakan nama Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan (PNBK).

Perayaan HUT ke-1 PNBK Indonesia diwarnai dengan datangnya ratusan kader dari brbagai daerah untuk mengikuti mimbar bebas tersebut. Apabila pada malam-malam biasa, mimbar bebas hanya diikuti puluhan orang yang memadatyi Waroeng 26, kali ini pengunjung dan simpatisan PNBK Indonesia yang hadir melebihi kapasitas dan daya tampung warung.

Penyelenggara harus menyediakan kursi-kursi tambahan di halaman depan Gedung DPP PNBK Indonesia. Selain itu, juga dipasang layar monitor di dua tempat, yaitu di depan warung mimbar bebas dan di halaman samping depan gedung.

Di layar monitor itu, kemudian ditayagkan film-film dokumenter mengenai jkiprah Soekarno dan pejuang kemerdekaan lainnya saat dan sesudah 17 agustus 1945. Setelah itu, ditayangkan profil Rizal ramli dan Erros Djarot.

Di sela-sela kegiatan, "kaleng iuran" diputar dari tangan kader ke kader yang duuk di kursi. Banyak kader yang merogoh kantongnya kemudian menaruh uang sukarela itu di kota.

Di Waroeng 26 itu, kader yang menikmati makanan yang disajikan hanya dikenakan Rp1.000 perorang sekali masuk. Dana itu diputar untuk dibelikan bahan makanan yang disajikan setiap malam. Mimbar bebas berlangsung setiap malam dan dikelola secara bergantyian oleh pengrusu DPC PNBK Indonesia se-Indonesia.

Erros mengingatkan pentingnya kegotongroyongan antar kader. tanpa kegotongroyongan, Waroeng 26 mungkin tidak akan pernah terwujud.

Sebagian besar kader dan simpatisan menggunakan atribut partai ini, seperti kaos warna merah dan hitam atau merah kombinasi putih berlambang banteng dan bernomor 26. rizal Ramli mengenakan kemeja warna putih ketika menyampaikan orasi.

Rizal Ramli dan Ketua Umum PNBK Indoensia Erros Djarot telah mendeklarasikan sebagai dwi tungal yang bertekad maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpers) 2009. Deklarasi dilakukan di Bandung, beberapa waktu lalu.

Kader dan simpatisan PNBK Indonesia menyambut kedatangan Rizal Ramli dan Erros Djarot di panggung mimbar bebas dengan tepuk tangan yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya.

Rizal menyampaikan kesannya ketika pertama kali ini datang ke Kantor DPP PNBK Indonesia. "Saya kira mau dikasih makan nasi, ternyata hanya disuguhi jagung rebus dan kacang rebus," katanya.

Dia menyatakan, suguhan yang serba rebus itu menggambarkan ciri khas PNBK Indonesia sebagai alat perjuangan untuk membela rakyat. Banyak partai yang sudah menjadi besar kemudian lupa dengan rakyat, termasuk lupa dengan makanan khas rakyat, kecuali berjuang untuk mengejar kekuasaan semata

Banyak elit partai lebih mementingkan suguhan untuk kegiatan partainya dengan makanan mewah yang sama sekali menjauhkan dan tidak dikenal rakyat. Partai semacam itu harus dipertanyakan komitmen dan konsistensi kerakyatannya.

"Ketika kekuasaan telah diraihnya, mereka tidak lagi memikirkan rakyat. Lupa dengan rakyat," katanya.

Pemerintah dan elit politik nasional bukan saja tidak maksimal membela rakyat, tetapi juga mengeluarkan sejumlah kebijakan yang merugikan rakyat.*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009