Makassar (ANTARA News) - Perum Pegadaian optimistis pencapaian pembukaan 3000 outlet untuk menyediakan kredit mikro secara nasional pada 1 April 2009. Outlet kredit mikro itu akan dioperasikan di pasar-pasar tradisional dan moderen.

"Bisnis keuangan mikro kami tidak terganggu dengan krisis ekonomi global. Kami terus memperluas jaringan layanan dengan membuka lebih banyak outlet," kata Direktur Utama Perum Pegadaian, Chandra Purnama usai melantik pejabat baru Perum Pegadaian Kanwil VII Makassar, Puryoto di Makassar, Rabu.

Optimisme BUMN tersebut, ungkap Chandra tidak lepas dari pertumbuhan bisnis keuangan mikro yang pesat, termasuk perluasan unit layanan. Barometer percepatan jaringan tersebut terlihat dari pertumbuhan outlet tahun 2008 sebesar 2.089 unit terdiri dari 1.963 unit kredit konvensional dan 126 unit syariah.

Perum Pegadaian menargetkan akan membuka 1.000 outlet baru, terdiri dari 174 unit syariah dan 826 konvensional yang akan terealisasi di awal April 2009. Penambahan outlet yang begitu besar, ungkap dia juga dipengaruhi pencapaian omset 2008 sebesar Rp33,5 triliun dengan laba bersih Rp900 miliar, dimana 90 persen diperoleh dari jasa gadai Kredit Cepat Aman (KCA).

Dia mengungkapkan, dengan penambahan 1.000 unit outlet baru tersebut, pihaknya memasang target pendapatan tahun 2009 naik 45 persen atau sekitar Rp48 triliun dengan laba Rp1,2 triliun. Saat ini Perum Pegadaian secara nasional sudah memiliki 17 juta nasabah, sekitar 30 persen diantaranya adalah nasabah berulang.

"Sasaran kredit kami pelaku usaha di pasar-pasar tradisional, moderen dan mal. Ini sudah menjadi komitmen manajemen untuk menguasai sektor mikro," ucap dia.

Kepala Wilayah VII Perum Pegadaian, Puryoto dalam kesempatan yang sama menjelaskan di KTI pihaknya menargetkan memiliki 245 outlet terdiri 24 unit syariah yang akan tersebar di Sulsel 60 persen dan 40 persen akan dibagi di Sulbar, Sultra dan Maluku, termasuk di Seram.

Pada tahun 2008 lalu, Kanwil VII baru memiliki sekitar 155 outlet termasuk delapan unit syariah yang memberikan total omset sebesar Rp1,7 triliun. Dia menargetkan omset akan naik sekitar 15% atau sebesar Rp4,9 triliun dari pencapaian tahun 2008.

Data Perum Pegadaian menyebutkan, pencapaian kredit Perum Pegadaian di KTI pada tahun lalu mencapai 125 persen atau tumbuh 5 persen dari target Rp1,5 triliun. Jika dibandingkan pencapaian target 2007 sebesar Rp1,2 triliun maka pencapaian tahun 2008 bertambah sekitar Rp4 miliar-Rp5 miliar.

Penyaluran kredit didominasi produk jasa gadai yang mayoritas jaminan berupa emas dan logam mulia lainnya. Pertumbuhan kredit Sulsel sebesar 45 persen Sulbar 10 persen Sultra 20 persen-30 persen dan sisanya diperoleh di kantor cabang Maluku.

Perum Pegadaian juga memperoleh keuntungan dari lelang barang jaminan sebesar 1,8 persen dari total pencapaian kredit. Sampai saat ini jumlah nasabah pegadaian di KTI sudah mencapai 237.000, di mana 27 persen merupakan nasabah baru pelaku usaha MKM.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009