Yogyakarta (ANTARA News) - Petugas gabungan dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian, serta Dinas Ketertiban kembali menemukan jajanan di arena pasar malam perayaan sekaten (PMPS) yang masih menggunakan pewarna tekstil.

Tim gabungan yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di arena PMPS menemukan penjual es teller yang memakai pewarna tekstil dalam dagangannya.

"Pada sidak sebelumnya, di pedagang es teller yang berbeda, kami menemukan cincau yang menggunakan rhodamin, dan kini ditemukan lagi pedagang yang memakai pewarna tekstil itu dalam air campuran es," kata Kepala Seksi Bimbingan Usaha Perdagangan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Prabaningtyas, di Yogyakarta, Rabu.

Dari sidak tersebut, tim gabungan juga menyita sebotol zat warna merah yang digunakan pedagang tersebut untuk mewarnai minuman yang dijualnya.

Dengan adanya barang bukti berupa sebotol zat warna merah tersebut, tim gabungan pun memastikan bahwa es teller yang dijual tersebut mengandung zat pewarna yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, tim juga menyita arum manis dan brondong beras khususnya yang berwarna karena dalam sidak sebelumnya diketahui bahwa kedua jenis jajanan tersebut juga mengandung rhodamin.

Prabaningtyas menegaskan, pihaknya memberikan waktu kepada pedagang untuk melenyapkan seluruh jajanan yang mengandung rhodamin.

"Kami akan melakukan sidak lagi dan jika masih ada pedagang yang menjual jajanan dengan bahan makanan yang dilarang, maka jajanan itu akan kami tarik," ungkapnya.

PMPS telah berlangsung sejak 30 Januari dan akan berakhir pada 9 Maret dengan sidak pertama dilakukan pada awal Februari.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009