New York (ANTARA News) - Harga minyak melonjak sebesar 6 persen menjadi di atas 42 dolar per barel, Rabu, menyusul laporan pemerintah AS yang memperlihatkan anjloknya stok bensin di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu.

Minyak mentah AS naik 2,54 dolar menjadi 42,50 dolar per barel, sedang minyak mentah Brent di pasar London menguat 1,79 dolar menjadi 44,29 dolar per barel.

Kemerosotan tajam cadangan bensin muncul dalam data dari Badan Informasi Energi (EIA) AS yang juga menunjukkan kenaikan sebesar 1,7 persen dalam permintaan bahan bakar itu pada empat pekan yang berakhir 20 Pebruari.

"Penurunan drastis terjadi pada stok bensin. Permintaan meningkat dan kegiatan pengilangan lebih rendah daripada yang diperkirakan.  Permintaan kembali naik," kata Tom Bentz, analis pada BNP Paribas Commodity Futures di New York, s[perti dilansir Reuters.

Para analis telah menyatakan harga bensin yang murah mulai menarik minat para pengemudi kembali memenuhi jalan raya, sehingga memicu naiknya permintaan.

Cadangan bensin AS merosot 3,4 juta barel pada pekan lalu, demikian menurut EIA, sedangkan stok minyak mentah naik 700.000 barel.

Naiknya harga minyak terjadi di tengah merosotnya harga saham, dengan saham Eropa anjlok mencapai posisi terendah barunya dalam enam tahun terakhir.

Saham AS jatuh setelah Presidewn AS, Barack Obama, menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya di depan Kongres. Pidato tersebut nampaknya memberikan penjelasan yang kurang memuaskan mengenai rencananya untuk menyetabilkan ekonomi dan mengdongkrak industri perbankan. (*)

Copyright © ANTARA 2009