Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, meminta asosiasi industri termasuk Kadin (Kamar Dagang dan Industri) dan berbagai instansi pembina turut aktif memfasilitasi promosi produk-produk dalam negeri.

"Berbagai instansi pembina, Kadin, dan asosiasi industri hendaknya memberikan fasilitas promosi secara aktif," kata Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, promosi dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan pameran dan memfasilitasi kegiatan pemasaran langsung secara periodik.

Pameran produk dalam negeri tersebut dapat dilakukan di lokasi-lokasi strategis seperti alun-alun, halaman kantor instansi pemerintah, dan lain-lain.

"Untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri memang diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak," katanya.

Aparat pemerintah, masyarakat, dunia usaha baik produsen maupun konsumen harus menyadari pentingnya memberdayakan dan mengoptimalkan potensi nasional.

Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kesempatan kerja dan usaha.

Belum lama ini pihaknya telah menggalakkan kampanye penggunaan produk lokal melalui Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) untuk pakaian dan sepatu di lingkungan pemerintah dan BUMN/D.

Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan industri nasional yang terdampak krisis. Terkait dengan itu pula Presiden telah menerbitkan Inpres no.2 tahun 2009 tentang P3DN dalam pengadaan barang/jasa pemerintah.

Tujuannya untuk mengoptimalkan belanja pemerintah dalam pengadaan barang/jasa pemerintah sekaligus menggerakkan pertumbuhan dan memberdayakan industri dalam negeri melalui peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.

Untuk mendukung hal itu, pihaknya meminta para menteri, panglima TNI, dan Kapolri agar menetapkan kebijakan di lingkungan masing-masing untuk menggunakan seragam dan sepatu produksi dalam negeri.

Selain itu mereka juga diwajibkan untuk menggunakan batik (bukan tekstil bermotif batik) atau tenun tradisional dua kali dalam seminggu.

"Tujuannya untuk mengoptimalkan belanja pemerintah dalam pengadaan barang dan jasa sekaligus menggerakkan pertumbuhan dan memberdayakan industri dalam negeri," katanya.
(*)

Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2009