Beberapa BUMN yang akan dilikuidasi itu antara lain, PT Industri Soda Indonesia (ISI), PT KKA di Nanggroe Aceh Darusalam, dan PT Semen Kupang, sedangkan PT Iglas dan PT Boma Bisma Indra dinilai masih berpotensi.
"Karena kami anggap perusahaan tersebut sudah tak memenuhi target pemerintah, seperti KAA di Aceh yang sudah tak bisa memenuhi produksi kayu," katanya.
Likuidasi, kata Sofyan, bukan berarti perusahaan ditutup total, tetapi hanya manajemennya. Pabrik dan infrastruktur yang ada akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan lain.
"Jadi perusahaan tersebut akan kami hidupkan kembali. Bagi karyawan perusahaan lama bisa mencari kerja di tempat lain dan hak para karyawan itu akan kami bayar sepenuhnya," katanya.
Di tahun 2009 ini ada beberapa BUMN yang menjadi perhatian khusus pemerintah, salah satunya PT PAL. Ini karena perusahaan tersebut dinilai masih berpotensi untuk dikembangkan. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Untuk kemandirian pertahanan RI, perusahaan seperti PINDAD, PTDI, PAL perlu dikembangkan untuk mendukung kemandirian dalam ketersediaan alusista pertahanan RI.
Memang untuk untuk seperti TELKOM tidak bisa karena perusahaan-perusahaan ini masih kategori riset. Embargo senjata oleh pihak asing seharusnya menjadikan pembelajaran bagi pemerintah untuk terus mensupport perusahaan-perusahaan tersebut.