Beijing (ANTARA News) - KBRI Beijing siap menjadi fasilisator dan membantu keinginan pemda atau pengusaha di Indonesia yang ingin menjajaki kerjasama atau investasi dengan perusahaan di China. "Kita siap untuk membantu siapa saja di Indonesia yang ingin menjajaki kerjasama investasi maupun perdagangan dengan pihak China," kata Kepala Fungsi Pelaksana Ekonomi KBRI Beijing Iwan S Amri, di Beijing, Sabtu. Menurutnya, salah satu fungsi keberadaan KBRI Beijing memang dimaksudkan sebagai sarana penghubung antara pihak Indonesia dengan China dalam menjajaki berbagai upaya peningkatan kerjasama, terutama ekonomi. Apalagi, katanya, saat ini kerjasama berbagai bidang ekonomi antara kedua negara menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga jumlah perusahaan China yang ingin menanamkan modal di Indonesia sangat banyak. "Bukan hanya kerjasama investasi antar perusahaan, tapi kerjasama investasi perusahaan China dengan pemerintah daerah (pemda) di Indonesia juga cukup banyak," katanya. Iwan mencontohkan, beberapa hari lalu sebuah perusahaan China menyatakan minatnya untuk berinvestasi berbagai bidang seperti listrik, pertambangan dan mineral, serta perikanan di Maluku. Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, bersama Walikota Ambon M.J Papilaja dan sejumlah stafnya melakukan kunjungan kerja ke China guna membahas peluang investasi antara Maluku dan China. Menurut Iwan, delegasi dari Maluku tersebut datang ke China untuk menjajaki dan menindaklanjuti keinginan pengusaha China yang ingin berinvestasi ke Maluku. Dalam pertemuan keduabelah pihak terungkap bahwa Maluku sedang membutuhkan investor yang ingin menanamkan modalnya di bidang listrik, disamping sektor lainnya. "Untuk menindaklanjuti pertemuan itu menurut rencana sebuah tim ahli dari China akan melakukan kunjungan ke Maluku untuk melihat langsung kondisi lapangan secara nyata," kata Iwan. Iwan menegaskan kembali bahwa KBRI Beijing selama ini telah beberapa kali menjadi penghubung antara pengusaha atau pemda Indonesia melakukan kerjasama investasi maupun ekonomi lainnya dengan pihak China. "Apabila ada pemda, perusahaan BUMN atau perusahaan swasta nasional ingin melakukan kontak investasi atau ekonomi dengan China, kami siap membantu," tambahnya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009