Jakarta (ANTARA News) - Para pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan pertemuan dengan investor dari Timur Tengah (Timteng) dalam rangkaian Forum Ekonomi Islam Dunia (World Islamic Economic Forum/WIEF) ke-5 di Jakarta.

"Kita besok akan undang para investor, dan BUMN-BUMN nanti akan memaparkan, seperti roadshow," kata Menteri BUMN Sofyan Djalil dalam acara World Islamic Economic Forum ke-5 di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, selama ini, banyak investor yang belum mengetahui informasi secara utuh terkait Indonesia, sehingga potensi ekonomi Indonesia kurang menarik minat mereka.

Dengan adanya pertemuan tersebut, nanti diharapkan akan memberikan informasi yang lebih jelas terkait potensi-potensi kerjasama yang bisa dilakukan antara BUMN dengan para investor.

Ia mengatakan, forum WIEF ini merupakan salah satu forum yang penting bagi Indonesia guna mendorong masuknya investor Timur Tengah ke Indonesia.

"Forum ini bisa menjadi bola salju, menggenerate (menggerakan) para investor untuk memahami dan masuk ke Indonesia. Tapi mungkin perlu waktu satu-dua tahun," katanya.

Sementara itu, dalam pembukaan WIEF ia mengemukakan bahwa dengan krisis yang terjadi saat ini, maka kerjasama baik antar para pelaku bisnis maupun antar pemerintah perlu diperkuat.

WIEF menurut dia, memiliki arti penting bagi para pengusaha maupun pemerintah guna saling memahami bersama untuk mengembangkan perekonomian secara bersama.

Ia mengatakan, pertemuan dari forum tersebut diharapkan akan memberikan solusi bersama yang dapat semakin memperkuat perekonomian dan mampu mengantisipasi krisis yang ada.

Sementara itu, dalam pembukaan forum tersebut, juga ditandatangani lima nota kesepahaman bersama yaitu, nota kesepahaman antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dengan Ras Alkhaimah Emirate untuk pembangunan infrastruktur, Kerjasama antara The ETA Star Dubai dengan Ithocu Corporation Japan dengan PT Pertamina.

Selain itu, PT Garuda Indonesia dengan Dubai Aerospace Enterprise, antara Bank Muamalat Indonesia dengan the National Commercial Bank Saudi Arabia, serta kerjasama antara PT Pos Indonesia dan Islamic Payment Sdn Berhad.

Ia mengatakan, penandatanganan The ETA Star Dubai dengan Ithocu Corporation Japan dengan PT Pertamina penandatanganan Pemerintah Ras Al-Khaimah Emirate melalui RAK MInerals and Metals Investmen (RMMI) dengan propinsi Kaltim, PT Garuda Indonesia dengan Dubai Aerospace Enterprise, diperkirakan senilai 3,1 miliar dolar AS.

Ia menambahkan untuk penandatanganan The ETA Star Dubai dengan Ithocu Corporation Japan dengan PT Pertamina merupakan kerjsama peningkatan kilang minyak di Balik Papan. Nilai investasi untuk kerjasama ini, menurut dia diperkirakan 1,7 miliar dolar AS. "Itu angka kasarnya, masih kita jajaki," katanya.

Sementara PT Garuda Indonesia dengan Dubai Aerospace Enterprise diperkirakan senilai 350 juta dolar AS, sedangkan kerjasama Pemerintah Ras Al-Khaimah Emirate melalui RAK Minerals and Investmendengan propinsi Kalimantan sekitar satu miliar dolar AS. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009