Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Iran sedang menjajaki kemungkinan kerja sama bisnis dalam bidang minyak dan gas serta minyak tumbuh-tumbuhan (vegetable oil).

"Kita mengetahui Iran adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar sedangkan Indonesia dipandang sebagai negara yang potensinya sangat besar dalam bidang rempah-rempah bahan dasar minyak tumbuh-tumbuhan," kata Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Adi Sasono, di Jakarta, Selasa.

Pihaknya menerima kunjungan balasan Delegasi Bisnis Iran Central Chamber of Cooperatives (ICC-Coop) yang diketuai oleh Zahra Naseri, seorang anggota dewan koperasi Iran sekaligus pejabat departemen koperasi negara itu.

Rombongan tersebut membawa serta para pelaku ekonomi termasuk pengusaha Iran yang bergerak di berbagai bidang.

Dari pembicaraan singkat yang sudah dilakukan, Adi menjelaskan bahwa Iran sangat tertarik dengan potensi-potensi yang dimiliki Indonesia terutama bahan baku minyak tumbuh-tumbuhan.

"Mereka melihat kita ini kaya bahan baku minyak tumbuh-tumbuhan seperti minyak kayu putih, nilam, vanili, dan lain-lain," katanya.

Selain itu juga rempah-rempah sebagai bahan baku industri obat dan farmasi di negara itu.

Iran juga memandang Indonesia sebagai negara yang potensial untuk menghasilkan makanan olahan yang sangat dibutuhkan di negara beribukota Teheran itu.

"Untuk kaitannya dengan migas, kita berharap Iran akan memberikan dukungan khusus untuk negara sahabat seperti Indonesia dengan pertimbangan yang khusus pula," katanya.

Negara itu juga menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi di bidang migas di Indonesia.

"Dekopin sudah menggandeng BUMN untuk menindaklanjuti minat mereka itu," katanya.

Menurut rencana, delegasi bisnis tersebut akan berada di Indonesia dari tanggal 3-6 Maret 2009 dengan agenda-agenda pertemuan strategis bersama Kadin, pemerintah, BUMN, dan pelaku usaha swasta lainnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009