Tokyo (ANTARA News/AFP) - Jepang akan menembak jatuh roket-roket Korea Utara yang mengarah ke wilayahnya, demikian peringatan yang dilancarkan oleh menteri pertahanan Jepang, Selasa, beberapa minggu setelah Pyongyang mengumumkan akan meluncurkan satelit.

Korea Utara telah mengungkapkan kesiapannya untuk meluncurkan yang disebutnya sebagai satelit komunikasi percobaan walaupun makin banyaknya seruan dari berbagai negara agar Pyongyang membatalkan rencananya itu.

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Asia mencurigai bahwa peluncuran itu adalah alasan palsu untuk menutupi percobaan peluru kendali Taepodong-2, yang secara teoritis dapat mencapai Alaska.

"Kalau ada kemungkinan sebuah objek kehilangan kontrol dan jatuh di Jepang, objek itu akan menjadi target kami, termasuk satelit," kata Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada.

Kantor berita Kyodo yang mengutip sumber tanpa nama di kalangan pertahanan, melaporkan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan untuk memobilisasi dua penghacur Aegis pembawa penyergap Standard Missile-3 ke Laut Jepang (Laut Timur).

"Kita tidak akan punya pilihan lain selain menyergapnya," kata seorang pejabat Angkatan Laut Jepang.

Sumber itu memberikan keterangan dengan mengacu kepada skenario Jepang menghadapi kemungkinan peluru kendali atau roket yang diluncurkan dan diyakini mengarah ke Jepang.

Juru bicara kementerian pertahanan Katashi Toyota menolak untuk memastikan laporan tersebut.

"Saya tahu ada laporan seperti itu. Tapi saya tidak akan memberikan komentar tentang langkah spesifik Pasukan Bela Diri, terutama langkah apa yang akan dan sedang diambil," katanya.

Perdana Menteri Jepang Taro Aso pada hari Senin mengisyarakatkan bahwa peluncuran roket Korea Utara --bahkan roket yang membawa satelit-- akan mengarah kepada dikeluarkannya sanksi-sanksi oleh Dewan Keamanan PBB terhadap negara komunis itu.

Korut sebelumnya telah melakukan percobaan peluru kendali yang disamarkan oleh peluncuran satelit dan para analis mengatakan bahwa komentar-komentar baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Korea Utara mengidikasikan bahwa negara tersebut tengah bersiap-siap melakukan percobaan berikutnya.

Jepang dan Amerika Serikat terus membuat perisai rudal lebih canggih setelah Korea Utara pada 1988 menembakkan peluru kendali ke atas pulau utama milik Jepang.

Kementerian pertahanan Jepang telah memasang penyergap darat-ke-udara Patriot Advanced Capability-3 buatan AS yang ditempatkan di Tokyo dan wilayah-wilayah lainnya di Jepang.

Selain melengkapi dua kapal perang dengan penyergap-penyergap Standard Missile 3, Jepang pada Desember berhasil menembak jatuh sebuah rudal balistik di udara di atas Samudera Pasifik sebagai bagian dari program bersama dengan Amerika Serikat.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009