Solo (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafi`i Djamal mengatakan, Bandara Internasional Adi Sumarmo Surakarta akan membuka jalur penerbangan baru ke kawasan Timur Tengah. Menhub Jusman Syafi`i Djamal mengatakan hal itu ketika meninjau Terminal Bandara Adi Sumarmo Surakarta yang akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sabtu (7/3), yang didampingi Walikota Surakarta Ir Joko Widodo, Dirjen Perhubungan Udara Budhi Mulyawan S dan Dirut Angkasa Pura I Bambang Darwanto, Selasa. Untuk sekarang ini sudah ada dua maskapai penerbangan dari Qatar dan Uni Emirat Arab yang akan membuka jalur penerbangan ke bandara ini, katanya. "Ya biasanya kalau ada bandara yang baik secara otomatis maskapai-maskapai penerbangan itu akan datang," katanya. Menyinggung mengenai masalah nama bandara tersebut, Menhub mengatakan memang ada wacana untuk penambahan nama itu yaitu menjadi Bandara Internasional Adi Sumarmo Batik City. "Bagi Departemen Perhubungan ini tidak ada masalah, tetapi sebelum nama itu dipakai sebaiknya dibicarakan dulu saja dengan pihak-pihak terkait." Pembangunan Terminal Bandara Internasional Adi Sumarmo ini secara keseluruhan menelan dana sebesar Rp100 miliar, termasuk untuk tempat parkir pesawat yang dibangun secara bertahap dan terminal kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan menghabiskan dana Rp4 miliar. Luas bangunan ini ada 13.000 meter persegi, yang mampu menampung 2,5 juta penumpang per tahun dan mampu untuk parkir sembilan pesawat berbadan lebar. Untuk konsep pembangunan bandara ini masih bisa dikembangkan, sehingga apabila nanti bertambah ramai juga tidak ada masalah karena masih bisa dikembangkan lagi. Menyinggung mengenai masalah melemahnya penerbangan dari Eropa, ia mengatakan itu tidak ada pengaruhnya untuk penerbangan di Indonesia. Sekarang ini justru untuk penerbangan domestik sedang ramai-ramainya, karena akan ada Pemilu. Untuk penumpang pesawat terbang dunia sekarang ini memang mengalami penurunan sekitar dua persen, tetapi di Indonesia penumpang domestik justru naik sekitar 10 persen, dan untuk di bandara Internasional Adi Sumarmo yang juga di lengkapi Terminal TKI nanti pasti akan ramai. Untuk penumpang domestik mencapai 36 juta per tahun dan internasional 14 juta per tahun dan tahun 2009 ini diharapkan penumpang domestik bisa naik menjadi 40 juta, sementara internasional juga masih bisa naik, karena ada sekitar enam juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri. Untuk mengembangkan bandara ini Pemrintah Daerah (Pemda) yang ada di sekeliling bandara ini harus proaktif dengan PT Angkasa Pura, sehingga akan bisa terus maju, termasuk untuk melakukan promosi secara bersama-sama.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009