Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dr Muhammad Bakrun mengharapkan agar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMK menerapkan protokol kesehatan area institusi pendidikan.

"Sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim hendaknya dilaksanakan sebaik-baiknya (protokol kesehatan)," ujar Bakrun di Jakarta, Senin.

Penerapan protokol kesehatan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

Meski demikian, perlu pertimbangan kebijakan dari daerah. Hal itu dikarenakan SMK berasa di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi.

Baca juga: Kemendikbud: 200 kompetensi keahlian diujikan pada UN SMK

Baca juga: BSNP sebut belum ada langkah khusus terkait pelaksanaan UN


Bakrun menambahkan sejauh ini persiapan pelaksanaan UN sudah mencapai 100 persen dan siap untuk diselenggarakan.

Untuk kompetensi keahlian, Bakrun mengatakan sebanyak 200 kompetensi keahlian diujikan pada UN tersebut.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menambahkan hendaknya setiap sekolah menerapkan protokol kesehatan untuk institusi pendidikan yang dikeluarkan pemerintah.

"Protokol kesehatan sudah komprehensif, sehingga BSNP tidak perlu lagi mengeluarkan protokol untuk pelaksanaan UN," kata Bambang.

UNBK untuk jenjang SMK akan diselenggarakan 16 Maret hingga 19 Maret 2020. Kemudian UNBK untuk SMA/MA akan diselenggarakan 30 Maret hingga 2 April 2020. Untuk jenjang SMP/MTs, UN akan diselenggarakan pada 20 April hingga 23 April 2020.

Pemerintah mengeluarkan protokol umum untuk institusi pendidikan terkait ditemukannya pasien positif COVID-19. Diantaranya, membiasakan cuci tangan, membersihkan ruangan sekolah, memberikan dispensasi bagi warga belajar yang sakit, memastikan makanan yang ada di sekolah sehat, dan lainnya.*

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020