New Delhi, India (ANTARA News/AFP) - India menilai tetangganya Pakistan dapat menjadi "negara gagal" menyusul meningkatnya kekhawatiran mengenai siapa sebenarnya yang menguasai negara itu.

Pemerintah India juga mengingatkan bahwa tidak ada bagian dunia manapun yang bisa aman dari apa yang disebut oleh Menteri Luar Negeri Pranab Mukherjee sebagai "sulutan api dari sana (Pakistan)," lapora kantor berita India, Press Trust of India (PTI), Sabtu.

Penilaian pemerintah India ini dikemukakan oleh Menteri Dalam Negeri Palaniappan Chidambaram dan Menlu Mukherjee dalam dua peristiwa terpisah, Sabtu.

"Pakistan memang bukan negara gagal, namun negara ini terancam menjadi salah satu negara itu.  Keprihatian besar muncul dalam pikiran kami.  Di Pakistan, dengan menyesal, saya mesti mengatakan kita tidak tahu siapa yang berkuasa di sana," kata Chidambaram dalam satu seminar di pusat keuangan India di Mumbai.

"Tak peduli penguasa itu tentara atau presiden atau pemerintah...kami berada dalam situasi yang sulit (sebagai tetangga Pakistan)."

Pernyataannya ini muncul setelah serangan bergaya komando terhadap tim kriket Srilangka di kota bagian timur Pakistan dekat perbatasan India, Lahore, belum lama ini.

Delapan warga Pakistan terbunuh  dan tujuh pemain Srilangka serta seorang pelatih, juga seorang wasit Pakistan, terluka ketika mereka diserang oleh orang-orang bersenjata yang menembakkan senapan, melemparkan granat dan peluncur roket.

Seranga itu membuat Pakistan yang menguasai nuklir dan dihimpit persoalan politik serta ekonomi, menjadi pusat keprihatinan internasional atas ketidakmampuan negara itu memerangi Taliban dan Alqaeda yang berkeliaran di wilayah-wilayah pesukuan Pakistan.

New Delhi menyebut kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Lashkar-e-Taiba, sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam serangan Mumbai November lalu yang menewaskan 165 orang.  India juga telah mendesak Pakistan untuk mengendalikan aktivitas kelompok-kelompok militan yang bermarkas di Pakistan.

Lashkar-e-Thaina menyangkal tuduhan keterlibatan mereka dalam ragedi Mumbai.

Chidambaram mendesakn Pakistan untuk sepenuhnya melumpuhkan infrastruktur teror di negara itu, sambil menyatakan bahwa sejumlah besar wilayah Pakistan berada dalam pengaruh Taliban.

Sementara Mukherjee mengimbau masyarakat dunia untuk menjamin  ancaman yang muncul dari Pakistan untuk dilenyapkan sesegera mungkin.

"Jika itu tak dilakukan tak ada satu pun bagian dunia yang kebal dari api yang berkobar di sana (Pakistan)," kata Mukherjee dalam konferensi di New Delhi, Friday. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009