Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan empat perusahaan dalam negeri sebagai pembeli 95.000 kiloliter solar Pertamina yang berlebih.

Hal itu diungkapkan Deputi Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya saat mendampingi Dirut Pertamina Karen Agustiawan meninjau pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji ke-100 di Depot Filling Plant LNG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.

Empat perusahaan pembeli yaitu PT Elnusa Petrofin, PT Patra Niaga, PT AKR Corporindo, dan Medco.

"Solar yang dijual tersebut merupakan stok Pertamina yang berlebih, dan yang sudah ada komitmen sekitar 95.000 kilo liter," ujarnya.

Ia menjelaskan, sedangkan penjualan solar yang sedang tahap negosiasi jumlahnya mencapai 15.000 kilo liter.

Sementara itu, Vice President Comunications Pertamina Anang Rizkani Noor menyatakan, penjualan solar ini merupakan langkah Pertamina mengurangi persediaan yang memang berlebih.

"Kita menargetkan akan mengurangi stok solar mencukupi menjadi 25 hari, dari saat ini sekitar 35 hari," ujarnya.

Stok solar nonsubsidi Pertamina sejak akhir tahun 2008 menumpuk.

Konsumsi solar industri turun dari rata-rata 70.000 kiloliter per hari menjadi hanya sekitar 58.000-59.000 kiloliter.

Informasi dari Badan Pengelola Impor Pertamina menyebutkan, ada kenaikan produksi solar dari kilang di dalam negeri, didorong karena Pertamina mengubah setelan kilang untuk mengurangi produksi minyak tanah. Sejak program konversi berjalan, stok minyak tanah juga berlebih.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009