Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di sebuah rumah di Jl Imam Bonjol No.44 Jakarta Pusat, Kamis (12/3), akan membuat komitmen tentang perlunya pemerintahan yang kuat. Demikian pernyataan bersama Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Burhanudin Napitupulu di Jakarta, Rabu. Pramono menegaskan, pertemuan kedua pimpinan parpol besar itu belum akan mengumumkan isu koalisi maupun capres atau cawapres, tetapi membangun komitmen bersama tentang pemerintahan yang kuat di masa mendatang. "Kedua partai yang memiliki `flatform` sama ini berkeinginan mewujudkan pemerintahan yang kuat yakni mendapat dukungan mayoritas parlemen dan mayoritas pilihan rakyat," katanya dalam acara yang dipandu Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) Hendrasmo. Pramono Anung menambahkan, potensi suara PDIP dan Golkar jika digabung untuk pemilu tingkat nasional mencapai 86 persen, sedang potensi suara pemilu tingkat provinsi, kabupaten/kota mencapai 76 persen. Sementara itu, Burhanudin Napitupulu menyatakan sepakat perlunya pemerintahan yang kuat menjadi komitmen Golkar dan PDIP, sehingga pemerintahan dapat menghemat biaya tinggi politik. Ia mengatakan, dalam pertemuan Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua Umum DPP PDIP akan dibicarakan sejumlah permasalahan bangsa Indonesia, seperti sistem pemilu, ekonomi, otonomi daerah, pilkada langsung dan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kendati demikian, pertemuan lanjutan antara kedua parpol itu untuk menindaklanjuti kesepakatan masing-masing ketua umumnya masih menunggu hasil pemilu legislatif 9 April 2009. Dalam pertemuan Jusuf Kalla dan Megawati, Kamis (12/3) mendatang, dari pihak Partai Golkar juga akan hadir Ketua Dewan Penasehat Surya Paloh, Sekjen Soemarsono dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Sedangkan dari pihak PDIP akan hadir Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Taufiq Kiemas, Sekjen Pramono Anung dan Ketua Bapilu Tjahjo Kumolo.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009