Rio De Janeiro (ANTARA News) - FIFA akan mengumumkan 12 kota tuan rumah Piala Dunia 2014 di Brazil pada Mei dan bukan akhir bulan ini seperti rencana semula, kata badan sepak bola dunia itu, Rabu.

Keputusan tersebut semula akan diumumkan pada pertemuan komite eksekutif FIFA pada 19-20 Maret di Zurich, dengan 17 kota mengajukan diri sebagai kandidat.

FIFA mengatakan, penundaan itu terjadi menyusul keputusan untuk meningkatkan jumlah kota penyelenggara dari 10 menjadi 12 atas permintaan Brazil.

"Pemilihan 12 kota untuk Piala Dunia FIFA 2014 akan dilakukan pada pertemuan eksekutif komite yang mengambil tempat pada akhir Mei....," kata FIFA dalam pernyataannya yang dipublikasikan melalui laman Konfederasi Sepak Bola Brazil (www.cbf.com.br).

"Karena tidak ada kepentingan yang sangat mendesak untuk membuat keputusan segera mengenai pemilihan kota-kota penyelenggara, FIFA, dengan kesepakatan bersama Panitia Penyelenggara Lokal Brazil, telah memilih memberi waktu lebih untuk menganalisis laporan yang diterima setelah inspeksi terakhir yang dilakukan di 17 kota di Brazil."

Kandidatnya adalah Rio de Janeiro, Sao Paulo dan Belo Horizonte di tenggara, Porto Alegre, Curitiba dan Florianopolis di selatan, Campo Grande, Cuiaba, Goiania dan Brasilia di barat tengah, Salvador, Natal, Recife dan Fortaleza di timur laut, ditambah kota di Amazon Rio Branco, Manaus dan Belem.

Brazil terpilih menjadi penyelenggara turnamen tersebut tanpa rintangan pada Oktober 2007.

FIFA telah memberikan penyelenggaraan kompetisi itu untuk Amerika Selatan di bawah sistem rotasi yang sekarang sudah dihentikan dan tidak ada negara lain di kawasan itu yang mengajukan tawaran.

Warga Brazil terpecah mengenai apakah negara itu harus menjadi tuan rumah turnamen tersebut karena sebagian yakin seharusnya memprioritaskan penggunaan uang untuk mengatasi masalah seperti kemiskinan, pengangguran dan kejahatan yang merajalela.

Para pengkritik juga mempertanyakan apakah Brazil akan mampu membawa stadion-stadion yang bobrok dan infrastruktur transportasi menuju standar yang diminta oleh FIFA, demikian seperti dilaporkan Reuters. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009