Lebak (ANTARA News) - Untuk pertama kalinya, Suku Baduy berpartisipasi dalam Pemilu 2009 dengan menggunakan hak suara di bilik tempat pemungutan suara (TPS).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Agus Sutisna di Lebak, Kamis menjelaskan, pihaknya telah menggelar sosialisasi Pemilu di pedalaman wilayah Suku Baduy.

"Sejak dulu warga komunitas pedalaman Baduy enggan memilih wakil rakyat maupun presiden karena terhalang adat budaya setempat," katanya.

Agus mengatakan, pelaksanaan Pemilu 2009 diperkirakan sekitar 50 persen dari 6.340 jiwa warga Baduy menggunakan hak suara.

Saat ini animo warga Baduy sangat tinggi untuk mengikuti pesta demokrasi lima tahunan.

Sebelumnya, kata dia, warga Baduy belum pernah mengikuti Pemilu meskipun mereka mempunyai hak suara. Bahkan, KPU setiap Pemilu menyediakan tempat pemungutan suara (TPS) di Kadu Ketug dan Cicakal Girang.

Tetapi, mereka tidak menggunakan hak pilih karena terkait kepercayaan budaya Baduy. Mereka masih sangat kuat dengan kepercayaan adat budaya dan patuh terhadap tetua atau puun sebagai pemimpin agama.

Karena itu, dengan keikutsertaan warga Badui mengikuti Pemilu tahun 2009 maka hal ini keberhasilan semua pihak, termasuk aparat kecamatan, desa, pemerintah daerah serta KPU.

Selain sosialisasi, kata dia, KPU juga menggelar simulasi Pemilu yang melibatkan sebanyak 25 jiwa sebagai pemegang hak suara.

"Dari 25 orang sebagai pengguna hak suara di antaranya tiga orang dinyatakan tidak sah karena menyentang kartu suara di pertengahan garis antarcaleg," katanya.

Menurut dia, dengan kecilnya tingkat kesalahan dipastikan pemilu di kawasan Baduy berjalan baik dan sukses.

"Saya yakin Pemilu di Baduy tingkat kesalahan sangat kecil," katanya.

Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah saat menyaksikan simulasi Pemilu di Baduy menyatakan puas dan gembira karena tingkat kesalahan warga Baduy sangat kecil. Dari 25 hak suara hanya tiga orang yang dinyatakan tidak sah.

"Saya minta seluruh warga Baduy yang memiliki hak suara agar mendatangi TPS di Kadu Ketug dan Cicakal Girang pada Pemilu nanti," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009