Kediri (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kediri memberi pengawalan khusus saat pertandingan antara Persik Kediri dengan Persija Jakarta (Minggu, 15/3), yang dilaksanakan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jatim.

"Kami menerjunkan tim sesuai dengan protap (prosedur tetap) yakni 600-700 personel, mengingat pertandingan membutuhkan pengamanan yang ketat," kata Wakil Kepala Polresta Kediri, Kompol Agus Irianto, di Kediri, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya memberi pengawalan khusus terutama tim yang datang yaitu Persija Jakarta, mengingat selain tamu juga menjelang pelaksaan Pemilihan Umum (Pemilu), April mendatang.

Agus mengemukakan, pihaknya sudah menerima surat permohonan dari manajemen Persik tentang rencana pertandingan tersebut. Karena pelaksanaan tanggal 15 Maret, sementara jadwal kampanye terbuka tanggal 16 Maret, sehingga kemungkinan besar pertandingan bisa dilaksanakan.

"Kami kira tidak ada masalah, karena pelaksanaan kampanye terbuka masih tanggal 16 Maret, sementara pertandingan sehari sebelumnya, sehingga tidak perlu pertandingan tidak dilaksanakan," katanya.

Ia mengaku, tidak khawatir pelaksanaan pertandingan akan disusupi dengan oknum yang mencalonkan diri menjadi calon legislatif maupun DPD. Pihaknya hanya akan melaksanakan pengamanan, sementara masalah Pemilu, tentunya ada pihak yang sudah mengatur.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Kediri, Dijan Novia Saka, menuturkan, pihaknya akan memantau pelaksanaan pertandingan, mengingat sudah mendekati Pemilu.

"Kami akan memantau pelaksanaan pertandingan di lapangan. Jika ada oknum yang memanfaatkan, kami akan mencatatnya," katanya.

Menghadapi kampanye dan persiapan Pemilu, Polda Jatim siap mengamankan pelaksanaan pertandingan sepak bola, baik LSI maupun Divisi Utama serta Copa Indonesia, selama musim kampanye.

Sayangnya, Polri melarang pelaksanaan kegiatan yang mendatangkan massa, seperti pertandingan yang mengerahkan massa dalam jumlah besar seperti dalam pertandingan di luar acara kampanye, pada 16 Maret hingga 9 April 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009