Jakarta (ANTARA News) - Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik FISIP Universitas Indonesia (UI) memprediksi perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu legislatif 9 April 2009 mengalami peningkatan secara signifikan, bahkan diprediksi mencapai 15 persen dibanding pada Pemilu 2004 sekitar tujuh persen.

"Popularitas dan keberhasilan, seperti menurunkan harga BBM, ikut mempengaruhi kenaikan suara Partai Demokrat," kata Ketua Peneliti Pusat Kajian Strategi Pembangunan Sosial Politik UI Heriansyah di Jakarta, Jumat.

Survey dilakukan terhadap 1.500 responden di 15 provinsi mulai Januari hingga Februari 2009, perolehan suara Demokrat diprediksi akan mencapai 15 persen. Hal ini karena berbagai keberhasilan pemerintahan Yudhoyono/Kalla yang merupakan keberhasilan Demokrat.

Sedangkan perolehan suara Partai Golkar dan PDIP yang menempati urutan pertama dan kedua pada Pemilu 2004, diperkirakan akan mengalami penurunan pada angka sekitar 17,4 persen dan 13,6 persen pada Pemilu mendatang.

"Penurunan ini lebih disebabkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Parpol yang semakin menurun, meskipun masyarakat lebih loyal kepada Parpol lama dibandingkan Parpol baru," katanya.

Sedangkan untuk popularitas calon presiden, hasil survei menunjukkan bahwa Yudhoyono, Megawati, Sri Sultan dan Prabowo Subianto masih menempati empat peringkat teratas.

Yang mengejutkan, kata Heriansyah, masuknya nama Sutiyoso yang menyodok ke peringkat lima mengungguli Hidayat Nurwahid, Jusuf Kalla, Wiranto dan Amien Rais.

Menurut dia, melesatnya popularitas Sutiyoso disebabkan keberhasilan mengembangkan jaringan di beberapa daerah, meskipun belum didukung iklan politik dan Parpol besar.

"Bang Yos mendirikan Sutiyoso Center di berbagai daerah dan dia termasuk Capres yang punya program kunjungan ke daerah. Inilah yang menyebabkan popularitasnya naik," kata Heriansyah.

Senada dengan Heriansyah, pengamat politik dari UI Ibramsjah mengemukakan, strategi Bang Yos membentuk Sutiyoso Center di beberapa daerah cukup efektif karena membuat masyarakat lebih mengenalnya.

"Di Jakarta, Lampung, Jabar dan Jateng, keberadaan Sutiyoso Center membuat popularitasnya naik," katanya.

Sedangkan untuk Yudhoyono, dia menilai bahwa Yudhoyono adalah tokoh terpopuler karena posisinya sebagai "incumbent" dan membuat beberapa prestasi pada pemerintahannya.

Namun, Ibramsjah belum yakin popularitas Yudhoyono akan melebihi 40 persen.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009