Purwokerto (ANTARA News) - Survei "Persepsi Masyarakat Banyumas Terhadap Demokrasi" yang dilakukan majalah "Kontribusi," Lembaga Penelitian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah menyatakan, masyarakat kurang meminati calon legislatif perempuan.

"Survei kita lakukan selama lima hari, 1-5 Maret 2009, dengan sampel 400 warga Banyumas yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2009 dan diambil secara acak," kata Ketua Tim Peneliti Majalah Kontribusi Edi Santoso di Purwokerto, Sabtu.

Menurut dia, sampel diambil dari laki-laki dan perempuan dengan komposisi berimbang dengan usia di bawah 17 tahun 0,5 persen, 17-25 tahun 19 persen, 26-35 tahun 24,75 persen, 36-45 tahun 23,75 persen, 46-55 tahun 18,25 persen, 56-65 tahun 9 persen, dan diatas 65 tahun 4,75 persen.

Dari tingkat pendidikan, yang tidak sekolah 9 persen, SD 26 persen, SMP 16,75 persen, SMA 35,5 persen, diploma 7,5 persen, sarjana 5 persen, dan pascasarjana 0,25 persen.

Sementara dari pekerjaan, diantaranya ibu rumah tangga 22 persen, PNS 4,75 persen, karyawan 4,75 persen, wiraswasta 21,5 persen, petani 11,25 persen, profesional 1,75 persen, pelajar 7,25 persen, pensiunan 5 persen, dan buruh 9,5 persen.

"Berdasarkan hasil survei yang kita lakukan terhadap seluruh sampel dengan pertanyaan `apakah anda cenderung memilih caleg perempuan`, diketahui yang menyatakan `ya` 13,75 persen, `tidak` 60 persen, `tidak tahu` 16 persen, dan `tidak menjawab` 10,25 persen," kata Edi Santoso.

Bahkan khusus responden perempuan pada pertanyaan yang sama, kata dia, diketahui bahwa yang menyatakan "ya" sebanyak 17,5 persen, "tidak" 54 persen, "tidak tahu" 18,5 persen, "tidak menjawab" 11 persen.

Sementara terhadap pertanyaan mengenai tingkat kepuasan terhadap wakil rakyat dari kaum perempuan, 47,25 persen menyatakan "tidak puas" dan 24,5 persen "puas".

Khusus untuk responden perempuan pada pertanyaan yang sama diketahui, 44 persen menyatakan `tidak puas, 27 persen `tidak puas` dan 22 persen `tidak tahu`. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009