Satu-satunya gol yang tercipta selama 90 menit pertandingan yang dipimpin wasit Alil Rinenggo itu buah dari "skrimit" gawang dikubu Persela yang dikawal Fauzal Mubaroq.
Sepanjang 45 menit babak pertama, tim Arema cukup mendominasi permainan, bahkan permainan hanya setengah lapangan, karena pemain Persela tidak berani bermain terbuka dan menyerang untuk mengobrak-abrik jantung pertahanan tim Singo Edan.
Peluang yang tercipta selama 45 menit babak pertama cukup banyak bagi Arema, namun tak satupun yang membuahkan gol dan mengoyak jala gawang Persela yang dijaga Fauzal Mubaroq itu.
Lini pertahanan yang dibangun para pemain Persela sangat kokoh, bahkan hampir semua pemain asuhan M. Basri itu menumpuk berada di jantung pertahanan mereka sendiri serta begitu disiplin menjaga pergerakan striker Arema, Patricio Morales maupun Fortune Udo.
Setelah turun minum dan memasuki 45 menit babak kedua, tim Laskar Jaka Tingkir mulai memberanikan diri bermain terbuka dan melahirkan beberapa kali peluang emas. Namun seperti halnya Arema, tak satupun peluang itu mampu diselesaikan dan membuahkan gol.
Masuknya Dicky Firasat yang menggantikan Jimmy Suparno pada babak kedua membawa angin segar bagi Persela dan permainan lini depan tim asuhan M. Basri itu lebih hidup bahkan beberapa kali mengancam gawang Arema yang dikawal Dadang Sudrajat.
Permainan yang diperagakan kedua tim asal Jatim pada babak kedua itu mulai memanas bahkan keras dan menjurus kasar, sehingga wasit Alil Rinenggo harus mengeluarkan enam kartu kuning untuk pemain kedua tim.
Enam kartu kuning tersebut empat diantaranya dihadiahkan untuk pemain Persela Lamongan masing-masing FX. Yanuar, Marcio Sousa, I Gede Sukadana dan John Scarlet. Sedangkan dua lainnya untuk pemain Arema yakni Arif Suyono dan Fortune Udo.
Dengan hasil 1-0 atas Persela Lamongan tersebut merupakan kemenangan kedua Arema dikandang pada putaran II LSI setelah sebelumnya mengandaskan Persiwa Wamena dengan skor 2-0.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
