Yogyakarta (ANTARA News) - Asnan Mufid (17) warga Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu berhasil diselamatkan Tim SAR Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul, setelah terseret ombak sejauh sekitar 200 meter dari bibir pantai.

"Korban berhasil kami selamatkan meskipun kondisinya kritis karena telah jauh terseret ombak hingga hampir ke tengah laut," kata anggota Tim SAR Pantai Baron, Sukamto.

Menurut dia, begitu memperoleh laporan adanya pengunjung pantai yang terseret ombak maka sejumlah anggota SAR Pantai Baron langsung melakukan pencarian dan penyisiran di sepanjang pantai dan berhasil menemukan korban dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Korban kami temukan sekitar 200 meter dari bibir pantai dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri akibat terlalu banyak menghirup air dan kondisi mungkin sudah kelelahan," katanya.

Ia mengatakan, setelah berhasil dievakuasi korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Wonosari Gunungkidul untuk mendapat perawatan mengingat kondisinya cukup kritis.

"Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Wonosari untuk mendapat perawatan karena kondisinya cukup mengkhawatirkan," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kejadian tersebut ketika korban bersama dengan rombongan wisatawan lainnya tengah berenang di pinggir pantai, tiba-tiba datang gelombang tinggi dan langsung menyeret korban hingga ke tengah laut.

"Sebenarnya kami selalu mengingatkan pengunjung agar tidak mandi di pantai karena gelombang sedang tidak kondusif karena sering tiba-tiba muncul gelombang tinggi, namun peringatan kami ini tidak dihiraukan dan pengunjung tetap nekat mandi di pantai," katanya.

Ia menambahkan, selain sering muncul gelombang tinggi, di Pantai Baron sisi barat terdapat pertemuan pusaran air laut dan air tawar yang rawan bagi wisatawan yang  bermain.

"Arus pertemuan air ini sudah seringkali menelan korban, namun wisatawan sering tidak menghiraukan papan larangan maupun peringatan dari Tim SAR," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009