Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral anggota G-20 baru-baru ini di London menyepakati perlunya peningkatan stimulus fiskal hingga mencapai sekitar 2,0 persen dari PDB, khususnya untuk tahun 2010. "Stimulus fiskal untuk tahun 2009 tidak masalah, yang masalah adalah tahun 2010 yang perlu ditingkatkan," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan (BKF) Anggito Abimanyu di Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, outlook pertumbuhan ekonomi dunia makin menunjukkan perkembangan yang kurang menggembirakan di mana saat ini sudah menunjukkan angka negatif yaitu sekitar negatif 1,5 persen hingga negatif 0,5 persen. Menurut Anggito, jika negara-negara seluruh dunia menginginkan kondisi perekonomian pulih kembali pada tahun 2010 maka stimulus fiskal harus ditambah hingga mencapai sekitar 2,0 persen dari PDB. Indonesia sendiri untuk tahun 2009 mengalokosikan dana untuk stimulus fiskal sebesar Rp73,3 triliun atau sekitar 1,4 persen dari PDB. Sementara untuk tahun 2010 hingga saat ini belum ada keputusan. Mengenai kondisi pertumbuhan ekonomi dunia yang makin memburuk, Anggito mengatakan, kondisinya memang parah di mana setiap bulan pasti ada revisi ke bawah. "Kerugian yang dialami berbagai pihak makin besar, sektor keuangan tidak bisa memberikan kredit karena masih menghadapi kredit macet, dari sisi perdagangan ada penurunan. Karena itu solusi yang bisa dilakukan adalah memperkuat daya beli masyarakat domestik antara lain melalui stimulus fiskal," katanya. Menurut Anggito, pertemuan Menkeu dan gubernur BI anggota G-20 juga menyetujui penambahan modal Bank Pembangunan Asia (ADB) sehingga lembaga keuangan tersebut dapat membantu negara-negara yang menghadapi kesulitan. "Ini sudah disepakati dan akan diputus dalam konferensi tingkat tinggi G-20 nanti di London 2 April 2009 untuk kemudian dilaunching dalam pertemuan tahunan ADB di Bali pada Mei 2009," jelas Anggito. Mengenai berapa besar kenaikan modal itu, Anggito mengatakan, angka-angka belum dapat dipublikasikan dan baru akan dipublikasikan pada KTT G-20 di London yang dihadiri para pemimpin G-20 termasuk Presiden RI. "Angka-angka belum bisa direalese, nanti akan dilaunching dalam pertemuan para leader," jelas Anggito.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009